Setiap kelompok di jalur A terdiri dari empat hingga enam orang.
Kami diwajibkan memegang seutas tali yang terhubung agar tidak terpisah di dalam lorong gelap.
Saat melangkah perlahan di antara pintu-pintu yang tampak serupa, detak jantung terasa semakin cepat.

Lorong-lorong sempit itu dihiasi karya visual khas Junji Ito yang diproyeksikan dalam pencahayaan redup.
Creative Project Manager Rumah Misteri Junji Ito, Calvin menjelaskan bahwa pengalaman semacam ini memang dirancang untuk menggugah ketegangan batin pengunjung tanpa menggunakan kejutan berlebihan.
“Tidak ada jumpscare atau sentuhan langsung ke pengunjung, kami lebih menonjolkan ketegangan psikologis lewat gambar, pencahayaan, dan suara mistis yang memperkuat suasana,” kata Calvin saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang di Rumah Misteri Junji Ito, Senayan Park, Jakarta pada Kamis (23/10/2025).
Beberapa aktor yang berperan sebagai karakter dari karya Junji Ito juga muncul di sepanjang perjalanan.
Dengan gerakan yang ekspresif dan suara parau, mereka menciptakan kesan mencekam tanpa perlu menyentuh pengunjung.
Walau menegangkan, interaksi tetap terjaga aman sesuai konsep pameran.

Usai melewati jalur A, saya melanjutkan ke jalur B yang disebut lebih ramah penakut.