Saya juga sempat berbincang dengan beberapa pengunjung muda yang terlihat antusias.
Mereka mengaku baru pertama kali ikut acara sebesar ini dan ingin melihat langsung cosplayer favorit mereka.
Melihat semangat mereka, saya paham kenapa dunia cosplay bisa tumbuh cepat di Indonesia.
Fatir bercerita, saat mulai aktif di dunia cosplay sekitar 2010, semua masih serba terbatas.
Kostum harus dijahit sendiri, bahan sulit dicari, dan tidak banyak tempat untuk tampil.
“Sekarang beda banget, udah banyak toko dan marketplace yang jual perlengkapan cosplay bahkan ada jasa sewa kostum juga,” katanya.
Perkembangan ini membuat cosplay jadi lebih mudah diakses.
Tidak lagi butuh kemampuan menjahit atau modal besar.
Cukup punya niat dan keberanian untuk tampil.
Saya melihatnya sendiri beberapa peserta tampil dengan kostum detail buatan tangan, sementara yang lain memakai kostum sederhana tapi tetap percaya diri.