Setiap peserta yang lolos seleksi wajib menjalani masa pelatihan selama enam bulan.
Pelatihan tersebut mencakup penguasaan bahasa Jepang dan pembentukan etos kerja.
“Seleksi awal dilakukan dengan sangat ketat, disusul evaluasi lanjutan untuk menilai kelayakan peserta, dan mereka yang tidak memenuhi standar akan dikeluarkan,” ujar Bowo saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang melalui WhatsApp pada Senin (20/10/2025).
Baca Juga:
Kehidupan peserta di asrama menjadi bagian penting dari pelatihan.
Di LPK Fujisan, suasana dan aturan dibuat menyerupai kehidupan di Jepang.
Peserta diajarkan hidup teratur, menjaga kebersihan, dan menghormati waktu.
“Kami meniru budaya itu di asrama sebagai miniatur Jepang agar mereka siap secara mental dan perilaku,” ucap Taufik.
Prinsip ketepatan waktu menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
“Di Jepang, terlambat satu atau dua menit saja sudah dianggap fatal, jadi kami membiasakan peserta untuk selalu tepat waktu sejak di LPK,” tambah pengajar lain LPK Fujisan, Muhammad Nabil Raihan saat diwawancarai oleh Ohayo Jepang di LPK Fujisan, Kebon Jeruk, Jakarta pada Senin (13/10/2025).
Hal yang sama juga diterapkan di LPK Hiro Karanganyar.