Air itu dipercaya sebagai sumber kekuatan magisnya kalau sampai tumpah, Kappa akan kehilangan kekuatannya.
Dalam banyak cerita, manusia bisa mengalahkan atau menenangkan Kappa dengan membuatnya membungkuk rendah hingga air di kepalanya tumpah.
Menariknya, Kappa juga dikenal sebagai makhluk yang menepati janji.
Jika sudah berjanji, ia akan menepatinya dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, Kappa sangat menyukai mentimun.
Orang-orang dulu percaya cara paling aman untuk membuatnya tenang adalah dengan melemparkan mentimun ke sungai tempat Kappa tinggal.
Gambaran Kappa seperti yang dikenal masyarakat Jepang saat ini sebenarnya merupakan hasil perkembangan yang cukup baru, terbentuk sekitar abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Sebelumnya, sosok Kappa memiliki banyak versi berbeda di setiap daerah, baik dalam bentuk maupun namanya.
Melansir Nippon.com, pada masa periode Edo (1603–1868), di kawasan Kamigata yang meliputi Kyoto dan Osaka, Kappa disebut kawatarō atau gataro.
Di wilayah Tōhoku, masyarakat menyebutnya medochi, sementara di Hokuriku dikenal sebagai mizushi.