OHAYOJEPANG - Apa yang terlintas saat mendengar kata 'harem'?
Biasanya orang membayangkan tempat berkumpul para wanita cantik yang mengabdikan diri dan cinta kepada satu pria semata.
Tempat indah bak kahyangan ini menjadi fantasi banyak lelaki, meski hanya segelintir orang terpilih yang mendapat kesempatan memilikinya.
Namun bagi sebagian gadis, menjadi penghuni harem justru dianggap jalan keluar dari tekanan ekonomi atau cara untuk mengangkat martabat keluarga.
Berbeda dari bayangan itu, The Apothecary Diaries justru menampilkan sisi lain kehidupan harem yang jarang tersentuh.
Kisahnya berpusat pada seorang gadis muda bernama Maomao, yang masuk ke dalam harem istana bukan karena ambisi, melainkan karena nasib.
Baca juga:
Maomao adalah anak seorang tukang obat di distrik hiburan malam.
Sebagai korban perdagangan manusia, ia terdampar di harem istana dan bekerja sebagai pelayan kelas rendah.
Yang membuatnya berbeda dari pelayan lain adalah kemampuannya membaca, menulis, serta pengetahuan luas tentang obat dan racun.
Kelebihan itu membuatnya naik pangkat menjadi pelayan pribadi selir kesayangan kaisar.
Hidup di harem memang tampak mewah, tapi tidak berarti bahagia.
Para wanita di dalamnya dikumpulkan untuk satu tujuan: menjadi “mesin penghasil anak” bagi kaisar.
Demi mendapatkan pengakuan, para selir saling bersaing dan berebut perhatian, bahkan tega menjatuhkan satu sama lain.
Dalam situasi penuh intrik itu, Maomao harus menjaga majikannya dari ancaman selir lain dan pelayan licik yang mengintai setiap kesempatan.
Namun seperti kucing dengan sembilan nyawa, Maomao tak pernah gentar menghadapi bahaya.
Ia justru tertarik menyelidiki setiap kejadian mencurigakan di sekitar istana.
Kepribadiannya yang penuh rasa ingin tahu membuatnya dijuluki “Si Kucing”, sesuai arti namanya sendiri.
Kisah The Apothecary Diaries berawal dari web novel karya Natsu Hyuuga yang berhasil menarik banyak perhatian pembaca.
Meskipun banyak karya berlatar istana pada masa China kuno, hampir tak ada tokoh utama seperti Maomao.
Ia bukan gadis berwajah rupawan yang diidealkan pembaca, melainkan sosok cerdas, eksentrik, dan memiliki obsesi kuat terhadap racun.
Perjalanan Maomao menggambarkan perkembangan karakter yang konsisten dan menarik.
Dari pelayan rendahan, ia berkembang menjadi penguji makanan beracun, tabib dadakan, hingga dipercaya memecahkan misteri di istana.
Pembaca seakan melihat sosok Sherlock Holmes versi perempuan dalam balutan nuansa klasik China; cerdas, penuh logika, dan tak terduga.
Kehadirannya membawa napas segar di tengah suasana harem yang penuh persaingan dan ketegangan.
Ilustrasi komik dikerjakan oleh Nekokurage dengan gaya yang konsisten dan mendetail.
Jumlah karakter dalam seri ini sangat banyak, mulai dari pelayan, selir, kasim, pejabat, hingga wanita penghibur.
Namun pembaca tidak akan kebingungan karena setiap karakter digambar dengan ciri khas dan ekspresi berbeda.
Detail ilustrasi memperkuat atmosfer kehidupan istana yang mewah sekaligus menegangkan.
Pembaca bisa merasakan hiruk-pikuk dan tekanan sosial yang mengelilingi setiap tokohnya.
Perpaduan cerita yang kuat dan visual yang apik menjadikan The Apothecary Diaries mudah dinikmati, bahkan oleh pembaca baru.
Setelah sukses sebagai light novel dan komik, kisah The Apothecary Diaries kini juga hadir dalam versi anime.
Serial ini menarik perhatian para penggemar genre detektif dengan sentuhan komedi ringan dan drama istana.
Setiap episode membawa misteri baru yang diurai dengan logika tajam dan cara berpikir khas Maomao.
Namun seperti kata Maomao sendiri, “Kehidupan di harem tak jauh beda dengan hidup di rumah bordil.”
Kalimat itu menjadi pengingat bahwa kisah ini mengandung tema dan konflik dewasa, sehingga lebih sesuai untuk pembaca yang sudah matang.
Versi komik berbahasa Indonesia dari The Apothecary Diaries telah dipublikasikan oleh Penerbit M&C sejak tahun 2021.
Hingga kini, sudah terbit sebanyak 13 volume dan terus mendapat sambutan positif dari pembaca.
The Apothecary Diaries bukan sekadar kisah harem penuh intrik, tetapi juga perjalanan seorang perempuan cerdas menghadapi dunia yang tak adil.
Lewat Maomao, pembaca diajak melihat bahwa kecerdasan, keberanian, dan rasa ingin tahu bisa menjadi senjata ampuh untuk bertahan, bahkan di tempat paling berbahaya sekalipun.
Konten oleh Editor Komik M&C