OHAYOJEPANG - Ketika udara panas musim panas mulai mereda dan langit September tampak jernih, Jepang memasuki musim gugur yang tenang dan indah.
Di antara berbagai festival dan tradisi musim gugur Jepang, ada satu tren kuliner modern yang menandai datangnya musim ini, yaitu tsukimi burger.
Hidangan cepat saji ini bukan sekadar burger musiman Jepang, tetapi juga simbol yang menyatukan tradisi lama dengan gaya hidup modern.
Baca juga:
Kata tsukimi berarti melihat bulan dan berasal dari tradisi Otsukimi, yaitu kebiasaan menikmati keindahan bulan purnama di musim gugur.
Pada masa itu, masyarakat Jepang menghias rumah dengan rumput susuki, menyajikan kue beras dango, dan berkumpul di bawah cahaya bulan untuk mengucap syukur atas hasil panen.
Makna bulan purnama inilah yang menginspirasi munculnya tsukimi burger.
Ciri khas burger ini adalah telur mata sapi dengan kuning telur yang bulat dan cerah di atas daging burger.
Bentuk dan warnanya menyerupai bulan purnama yang bersinar di langit malam.
Tsukimi burger pertama kali diperkenalkan oleh McDonald’s Jepang pada tahun 1991.
Sejak saat itu, burger ini menjadi menu musiman yang dinantikan setiap kali musim gugur tiba.
Bulan September memiliki makna khusus dalam budaya Jepang karena menjadi waktu pelaksanaan festival bulan purnama.
Langit yang cerah dan hasil panen yang melimpah menjadikan bulan ini simbol rasa syukur terhadap alam.
Dalam suasana tersebut, tsukimi burger dianggap sebagai makanan khas September yang mewakili semangat musim panen.
Restoran cepat saji seperti McDonald’s, Lotteria, dan MOS Burger biasanya merilis menu musiman pada bulan ini.
Setiap restoran menampilkan versi berbeda, seperti tambahan bacon, keju, atau saus spesial yang hanya dijual untuk waktu terbatas.
Kemasan burger juga menampilkan tema bulan purnama dan warna hangat khas musim gugur.
Bagi banyak orang, kehadiran tsukimi burger menjadi tradisi tahunan yang menandai pergantian musim.
Selama bertahun-tahun, tsukimi burger berkembang menjadi bagian dari budaya populer Jepang.
Banyak orang menantikan musim ini layaknya menunggu daun momiji berubah warna.
Iklan, unggahan media sosial, dan promosi musiman membuat suasana semakin meriah.
Penggemar makanan cepat saji sering membandingkan versi tsukimi burger tiap tahun, mulai dari rasa saus, tekstur telur, hingga kelembutan rotinya.
Restoran juga terus berinovasi dengan menghadirkan varian baru seperti tsukimi burger rasa sukiyaki atau versi tiga lapis daging.
Menu sarapan seperti Tsukimi McMuffin pun ikut meramaikan tren ini.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana masyarakat Jepang mampu mengubah tradisi menjadi bagian dari kebiasaan modern.
Ketika McDonald’s Jepang pertama kali meminta pendapat publik mengenai bahan utama burger musiman ini, telur menjadi pilihan terbanyak.
Sejak itu, telur mata sapi dengan kuning telur yang menyerupai bulan purnama selalu menjadi bagian utama dari tsukimi burger.
Di balik kesederhanaannya, tsukimi burger menyimpan makna simbolis yang kuat.
Kuning telur yang bulat melambangkan bulan purnama dan menggambarkan keindahan perubahan musim.
Waktu penyajiannya di bulan September berhubungan dengan rasa syukur atas hasil panen.
Menikmati burger ini berarti ikut merayakan budaya bulan purnama Jepang dengan cara yang ringan dan modern.
Perpaduan antara elemen tradisional seperti simbol bulan dan bahan musiman dengan gaya makanan Barat menjadikan tsukimi burger contoh nyata perpaduan tradisi dan inovasi.
Sebagai burger musiman Jepang yang hadir setiap September, makanan ini menjadi penanda datangnya musim gugur.
Menikmati tsukimi burger sambil melihat langit malam menjadi cara sederhana untuk merayakan keindahan alam dan rasa syukur yang diwariskan sejak zaman dulu.