Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Karier di Jepang untuk Lulusan S1 Indonesia, Jalur Kerja dan Prospeknya

Kompas.com - 26/09/2025, 11:10 WIB

OHAYOJEPANG - Bagi lulusan sarjana asal Indonesia, membangun karier di Jepang kini semakin terbuka.

Kesempatan terbesar ada di bidang teknologi informasi (IT), bisnis, pendidikan, dan kesehatan.

Namun, keberhasilan sangat bergantung pada kemampuan bahasa Jepang serta adaptasi terhadap lingkungan kerja.

Dengan bekal keterampilan yang sesuai dan ekspektasi realistis, lulusan Indonesia bisa meraih pengalaman jangka pendek maupun masa depan profesional yang panjang di Jepang.

Baca juga:

Permintaan Tenaga Profesional Asing yang Meningkat

Jepang terus bergantung pada tenaga kerja asing akibat populasi menua dan berkurangnya angkatan kerja domestik.

Berdasarkan data Immigration Services Agency of Japan (ISA), jumlah pekerja asing mencapai 2,05 juta orang pada 2023.

Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah dan mencerminkan meningkatnya ketergantungan Jepang pada tenaga kerja luar negeri.

Tenaga kerja tersebut tidak hanya mencakup peserta magang teknis, tetapi juga profesional bergelar sarjana.

Mereka dapat memenuhi syarat untuk kategori visa jangka panjang yang memungkinkan pengembangan karier lebih stabil.

Bagi lulusan Indonesia, opsi yang paling relevan adalah visa Engineer/Specialist in Humanities/International Services.

Visa ini diperuntukkan bagi lulusan perguruan tinggi dan memungkinkan bekerja di sektor IT, bisnis, keuangan, maupun pendidikan.

Peluang Karier yang Umum untuk Lulusan Indonesia

Bidang teknologi informasi dan rekayasa menjadi peluang terbesar.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) memperkirakan defisit hingga 800.000 tenaga IT pada 2030.

Kebutuhan ini membuka kesempatan luas bagi lulusan Indonesia dengan latar belakang ilmu komputer, teknik perangkat lunak, atau analisis data.

Banyak posisi IT masih menerima kandidat dengan kemampuan bahasa Jepang terbatas, meski sertifikat JLPT N2 atau lebih tinggi akan memperluas pilihan karier.

Selain IT, pendidikan menjadi jalur masuk yang relatif mudah.

Lulusan dengan kemampuan bahasa Inggris dan gelar sarjana dapat melamar sebagai Assistant Language Teacher (ALT) melalui program JET maupun sekolah swasta.

Lulusan ilmu humaniora atau hubungan internasional juga memiliki peluang dalam bidang penerjemahan, interpretasi, dan komunikasi lintas budaya.

Bidang bisnis dan perdagangan juga menarik, terutama karena hubungan ekonomi Jepang dengan ASEAN, termasuk Indonesia.

Perusahaan di bidang perdagangan, logistik, dan manufaktur mencari lulusan bisnis, ekonomi, atau manajemen yang menguasai dua pasar sekaligus.

Di sektor kesehatan, peluang terbuka melalui perjanjian bilateral antara Jepang dan Indonesia.

Lulusan keperawatan atau ilmu kesehatan yang lulus ujian bahasa dan ujian nasional dapat bekerja jangka panjang sebagai perawat atau care worker.

Bahasa sebagai Faktor Penentu

Gelar sarjana penting, tetapi kemampuan bahasa menjadi penentu utama kemajuan karier.

JLPT N2 atau N1 sering menjadi syarat mutlak untuk posisi profesional, bisnis, maupun pemerintahan.

JLPT N3 biasanya cukup untuk peran di bidang IT, terutama yang lebih menekankan keterampilan teknis dibanding komunikasi intensif.

Kemampuan bahasa Jepang dasar ditambah bahasa Inggris dapat diterima di beberapa perusahaan multinasional, meski peluang promosi akan terbatas.

Survei Japan International Cooperation Agency (JICA) menunjukkan hambatan bahasa tetap menjadi tantangan terbesar bagi profesional asing.

Hal ini menegaskan pentingnya investasi waktu dan tenaga dalam pelatihan bahasa Jepang.

Kemampuan bahasa yang baik tidak hanya membuka peluang kerja lebih luas, tetapi juga memperlancar integrasi sosial di Jepang.

Ilustrasi pekerja di bidang teknologi informasi perusahaan Jepang.
Ilustrasi pekerja di bidang teknologi informasi perusahaan Jepang.

Jalur Resmi bagi Lulusan Indonesia

Tidak semua lulusan Indonesia langsung mendapatkan posisi korporat di Tokyo.

Banyak yang memulai karier di level entry seperti IT, pendidikan, atau caregiving sambil meningkatkan kemampuan bahasa.

Beberapa jalur umum meliputi program beasiswa atau pertukaran universitas seperti MEXT dan JASSO.

Program tersebut sering berujung pada peluang kerja setelah kelulusan.

Selain itu, perekrutan melalui job fair di Indonesia, khususnya Jakarta dan Surabaya, juga menjadi pintu masuk penting.

Perusahaan Jepang aktif mencari tenaga kerja di sana untuk berbagai posisi.

Multinational firm di Jepang pun membuka kesempatan bagi profesional ASEAN, termasuk Indonesia.

Dengan kombinasi gelar sarjana, keterampilan profesional, dan kemampuan bahasa Jepang, lulusan Indonesia berpeluang beralih ke posisi yang lebih spesialis dan berpenghasilan tinggi.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Budaya kerja di Jepang dikenal menuntut jam kerja panjang dan struktur hierarkis yang ketat.

Hal ini bisa menjadi tantangan bagi sebagian pekerja asing.

Selain itu, visa kerja biasanya terikat pada kategori pekerjaan tertentu, sehingga perencanaan karier harus dilakukan secara hati-hati.

Integrasi budaya di luar tempat kerja juga tidak selalu mudah bagi orang Indonesia.

Namun, kisah sukses tetap terus muncul dari mereka yang berhasil beradaptasi.

Semakin banyak profesional Indonesia yang mampu membangun karier jangka panjang di Jepang.

Kombinasi gelar, keterampilan, dan adaptasi membuat peluang ini nyata bagi generasi muda Indonesia.

Sumber:

  • Badan Layanan Imigrasi Jepang https://www.moj.go.jp/isa/publications/press/13_00033.html
  • Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang https://www.meti.go.jp/policy/it_policy/jinzai/houkokusyo.pdf
  • Japan Foundation https://www.jpf.go.jp/j/project/japanese/survey/result/2021/index.html
  • JICA https://www.jica.go.jp/english/our_work/thematic_issues/labor/index.html
@ohayo_jepang Kenapa Karyawan di Jepang Selalu Rajin Bersihkan Meja Kerja? Ada satu kebiasaan unik yang sering kita lihat di kantor-kantor Jepang: para karyawannya selalu membersihkan meja kerja sebelum pulang. Ini bukan cuma soal rapi-rapi, tapi didasari oleh filosofi penting yang disebut Omoiyari. Omoiyari adalah konsep Jepang untuk memikirkan dan menghargai perasaan orang lain. Dengan merapikan meja, mereka ingin menunjukkan rasa hormat kepada orang yang akan memakai meja itu esok hari atau rekan kerja yang masih ada di kantor. Kecil, tapi maknanya dalam banget! Ini jadi salah satu alasan kenapa budaya kerja di Jepang dikenal sangat teratur. Gimana menurut kalian? Tertarik nggak menerapkan Omoiyari di tempat kerja? Kreator Konten: Salma Aichi K Produser: Siti Annisa Penulis: YUHARRANI AISYAH #Omoiyari #Jepang #BudayaKerja #FilosofiJepang #Kantor ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.