Visa ini diperuntukkan bagi lulusan perguruan tinggi dan memungkinkan bekerja di sektor IT, bisnis, keuangan, maupun pendidikan.
Bidang teknologi informasi dan rekayasa menjadi peluang terbesar.
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) memperkirakan defisit hingga 800.000 tenaga IT pada 2030.
Kebutuhan ini membuka kesempatan luas bagi lulusan Indonesia dengan latar belakang ilmu komputer, teknik perangkat lunak, atau analisis data.
Banyak posisi IT masih menerima kandidat dengan kemampuan bahasa Jepang terbatas, meski sertifikat JLPT N2 atau lebih tinggi akan memperluas pilihan karier.
Selain IT, pendidikan menjadi jalur masuk yang relatif mudah.
Lulusan dengan kemampuan bahasa Inggris dan gelar sarjana dapat melamar sebagai Assistant Language Teacher (ALT) melalui program JET maupun sekolah swasta.
Lulusan ilmu humaniora atau hubungan internasional juga memiliki peluang dalam bidang penerjemahan, interpretasi, dan komunikasi lintas budaya.
Bidang bisnis dan perdagangan juga menarik, terutama karena hubungan ekonomi Jepang dengan ASEAN, termasuk Indonesia.
Perusahaan di bidang perdagangan, logistik, dan manufaktur mencari lulusan bisnis, ekonomi, atau manajemen yang menguasai dua pasar sekaligus.