Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Place Introduction

Kisah Museum Ramah Tunanetra di Morioka Jepang, Sentuhan Jadi Cara Belajar Baru

Kompas.com - 25/09/2025, 13:05 WIB

Meski terbatas, jumlah pengunjung tetap mencapai sekitar 450 orang setiap tahun.

Pendekatan personal menjadi daya tarik tersendiri, mulai dari shuriken era Edo hingga replika bangunan warisan dunia.

Warisan Guru Tunanetra

Museum ini berdiri pada 1981 berkat Masataro Sakurai, seorang guru tunanetra sekolah khusus di Prefektur Iwate.

Ia ingin memenuhi keinginan untuk belajar bagi para penyandang tunanetra.

Sakurai mengumpulkan bahkan membuat sendiri spesimen koleksi dengan dana pribadi.

Jumlah koleksi kini mencapai sekitar 3.000 benda.

Museum sempat tutup pada 2010 saat kesehatan Sakurai menurun.

Saat itu Kawamata bekerja di Tokyo, tetapi setelah berkunjung ia merasa perlu melanjutkan misi tersebut.

Akhirnya pada 2011, ia mengambil alih dan membuka kembali museum di lokasi yang sekarang.

Ruang Dialog dan Pemahaman

Sebagian besar pengunjung saat ini berusia 60 hingga 80 tahun.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.