Koizumi berjanji akan mengajukan paket ekonomi ke parlemen, seraya menyalahkan hasil pemilu terakhir pada kegagalan partai mendengarkan suara rakyat.
Selain Takaichi dan Koizumi, kandidat lain dalam pemilihan LDP adalah Toshimitsu Motegi (69), Yoshimasa Hayashi (64), dan Takayuki Kobayashi (50).
Motegi, mantan menteri sekaligus negosiator perdagangan, menjanjikan kabinet dengan rata-rata usia 10 tahun lebih muda dan komposisi 30 persen perempuan.
Hayashi saat ini menjabat sebagai juru bicara kabinet Ishiba, sedangkan Kobayashi pernah menjabat menteri keamanan ekonomi.
Siapa pun pemenangnya, ia akan menjadi perdana menteri kelima Jepang dalam lima tahun terakhir.
Sejak didirikan pada 1955, LDP hampir selalu memerintah Jepang, kecuali selama empat tahun.
Menurut Junichi Takase, profesor emeritus di Universitas Studi Asing Nagoya, partai-partai mapan termasuk LDP kini berjuang menarik dukungan generasi muda.
“Arus besar politik saat ini adalah peralihan dari partai lama ke partai baru, sehingga LDP perlu memperbarui diri untuk bertahan,” kata Takase.
@ohayo_jepang Pejabat Jepang salah ngomong lah kok langsung mundur?! 🙇♂️ Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian Jepang Taku Etō mundur gara-gara slip of the tongue alias salah ngomong. Saat harga beras naik gila-gilaan, dia malah bilang: “Saya nggak pernah beli beras, selalu dikasih pendukung.” Publik langsung ngamuk karena dianggap nggak punya empati. Hasilnya, nggak lama, beliau pun resmi mengundurkan diri (The Japan Times, 20 Mei 2025). 🔑 Kenapa bisa segampang itu mundur? Karena di Jepang ada budaya tanggung jawab (resign when at fault): ➡️ Saat pejabat melanggar kepercayaan publik, mundur dianggap langkah terhormat. ➡️ Bukan cuma politik, tapi juga bentuk pertanggungjawaban moral. ➡️ Makanya ada istilah: daijin o jinin suru (mengundurkan diri sebagai menteri) & sekinin o toru (mengambil tanggung jawab). Di Jepang, mundur bukan selalu karena tidak bisa bertahan, tapi sering jadi cara menjaga integritas diri sekaligus menyelamatkan muka institusi/partai. Gak heran, sejak 2000, 10 dari 33 Menteri Pertanian Jepang mundur gara-gara kasus atau komentar sensitif. Fyi nih, sistem parlementer Jepang juga bikin pergantian menteri relatif lebih mudah dibanding negara presidensial seperti U.S. Itulah kenapa budaya “mundur” sudah jadi bagian dari politik moral Jepang. Polling: Kalau di Indonesia, budaya kayak gini sebaiknya ada juga nggak? Kreator Konten: Zahra Permata J Produser: Siti Annisa Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #HidupdiJepang #KerjadiJepang #MagangdiJepang #BudayaJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang