OHAYOJEPANG - Sanae Takaichi, satu-satunya perempuan dalam bursa kepemimpinan Partai Liberal Demokrat (LDP), resmi mencalonkan diri pada Senin (22/9).
Jika menang dalam kontes yang digelar 4 Oktober mendatang, Takaichi berpeluang menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang, menggantikan Shigeru Ishiba yang mengumumkan pengunduran diri pada 7 September.
Melansir kantor berita AFP (22/9/2025), Takaichi mengatakan bahwa publik akan terkejut dengan komposisi kabinetnya jika ia terpilih.
Dalam pernyataannya, Takaichi menegaskan akan membentuk kabinet dan komite eksekutif LDP dengan jumlah perempuan yang setara dengan negara-negara Nordik.
“Komposisi kabinet dan eksekutif akan melibatkan perempuan dalam jumlah yang bisa dibandingkan dengan negara-negara Nordik,” kata Takaichi yang kini berusia 64 tahun.
Perempuan masih jarang terlihat dalam politik maupun ruang rapat perusahaan di Jepang.
Laporan World Economic Forum 2025 menempatkan Jepang di peringkat 118 dari 148 negara dalam Indeks Kesenjangan Gender.
Sementara itu, Islandia, Finlandia, dan Norwegia dari kawasan Nordik menempati tiga besar dunia.
Saat ini, dari 20 anggota kabinet Perdana Menteri Ishiba, hanya dua orang yang perempuan.
Jumlah legislator perempuan baru sekitar 15 persen dari total anggota majelis rendah di parlemen.