Namun, pemanasan global juga semakin terlihat sebagai faktor risiko.
Menurut Direktur Eksekutif Koperasi Perikanan Rishiri Tatsuaki Yamakami, tangkapan uni tahun ini turun setengah dibandingkan tahun lalu.
“Harga melonjak karena hasil tangkapan rendah. Saya pikir suhu laut yang semakin tinggi adalah penyebabnya, ini situasi yang mengkhawatirkan,” ujar Yamakami.
Harga tertinggi untuk 10 kilogram uni bafun dari Rishiri kini mencapai 90.000 yen, lebih dari dua kali lipat dari sekitar 40.000 yen pada dua tahun lalu.
Data dari Badan Riset dan Edukasi Perikanan Jepang menunjukkan suhu perairan di sekitar Jepang meningkat sekitar lima derajat Celcius dalam beberapa tahun terakhir.
Shigeho Kakehi, peneliti senior lembaga tersebut, menyebut dampaknya terasa pada berkurangnya populasi salmon di wilayah Tohoku akibat pergeseran arus laut hangat ke utara.
Selama 20 tahun terakhir, volume tangkapan spesies perairan dingin seperti salmon, cumi, dan ikan saury merosot drastis.
Harga per kilogramnya justru melonjak hampir lima kali lipat.
Kenaikan harga pangan semakin terasa di Jepang.
Data pemerintah Jepang mencatat, harga pangan naik 7,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada Juli lalu, lebih tinggi dari 7,2 persen pada Juni.