Efek hiperbola: Meninggikan seseorang atau tujuan di atas kebutuhan pokok manusia—cara berlebihan untuk menempatkan sesuatu di posisi paling penting.
Tips untuk pemula: Frasa ini sering muncul sebagai 三度の飯より〜が好き / San do no meshi yori ~ ga suki (“Saya lebih suka ~ daripada makan”).
「針でもなんでも 〜」
hari demo nandemo ~ — “Bahkan jarum pun, apa saja …”
Apa yang terjadi: でも / demo (“bahkan”) + なんでも / nandemo (“apa saja”) menambahkan penekanan: “saya akan menerima bahkan yang terburuk sekalipun.”
Efek hiperbola: Janji berlebihan untuk menanggung rasa sakit atau kesulitan demi cinta atau tekad.
「この世で一番 〜」
kono yo de ichiban ~ — “Yang nomor satu di dunia ini …”
Apa yang terjadi: 一番 / ichiban (yang paling) + “di dunia ini” membentuk superlatif mutlak.
Efek hiperbola: Menobatkan seseorang atau perasaan sebagai yang tak tertandingi, bentuk majas klasik dalam lagu cinta.
Tips pemula: Superlatif mudah digunakan, cukup dengan pola 一番 + kata sifat (いちばん好き / ichiban suki, いちばん大切 / ichiban taisetsu, dll).
Semua contoh di atas menggunakan pola singkat dan berdampak besar, sehingga mudah dipakai kembali dalam percakapan sehari-hari.