OHAYOJEPANG - Setiap pagi, pemandangan di stasiun Jepang selalu meninggalkan kesan mendalam.
Orang-orang dengan gangguan penglihatan berjalan dengan percaya diri melewati keramaian tanpa banyak meminta bantuan.
Mereka bisa menuruni tangga, menyeberang jalan, hingga naik kereta dengan langkah pasti.
Kemandirian itu bukan semata hasil keberanian pribadi, melainkan buah dari desain kota yang konsisten dan mudah ditebak.
Di balik keseharian itu, ada aturan, pedoman, dan penerapan di lapangan yang membentuk lingkungan ramah tunanetra.
Mulai dari jalur ubin kuning, suara pengumuman, hingga rute tanpa hambatan, semua dirancang untuk memberi kepastian arah.
Baca juga:
Hal pertama yang paling menonjol adalah guiding block yaitu jalur ubin kuning dengan pola timbul yang dikenal sebagai tenji blocks.
Ubin dengan titik-titik berfungsi sebagai tanda peringatan, misalnya di tepi peron, tangga, atau penyeberangan jalan.
Sementara itu, ubin bergaris lurus menjadi penunjuk arah di jalur yang aman.
Penempatannya tidak acak karena pedoman nasional mengatur standar pemasangan agar jalur berkesinambungan.