Jalur yang terhubung inilah yang membantu penyandang tunanetra membangun peta mental perjalanan mereka.
Dengan peta mental yang jelas, setiap langkah bisa lebih mantap.
Itulah sebabnya mereka tampak tenang meski berjalan di tengah kepadatan stasiun atau trotoar.
Selain ubin taktil, suara juga menjadi petunjuk penting.
Di stasiun, terdengar pengumuman jelas yang memberi informasi arah dan nomor peron.
Di jalan, sinyal suara pada lampu penyeberangan membantu memastikan waktu aman untuk menyeberang.
Fungsi suara ini bukan sekadar kenyamanan tambahan, tetapi bagian dari pedoman aksesibilitas nasional.
Suara melengkapi jalur taktil, memberikan kepastian posisi dan arah perjalanan.
Operator transportasi pun menambahkan panduan suara agar penumpang bisa lebih mudah memahami instruksi perjalanan.
Dari titik naik kereta hingga arah transfer, informasi yang disampaikan membuat navigasi lebih sederhana dan jelas.