Masyarakat Tokushima terus menjaga keberadaan shusse-imo lewat berbagai kegiatan budaya dan pendidikan pangan.
Resepnya diperkenalkan dalam program seperti “Tokushima no Kyōdo Ryōri” dan “Tokushima no Shokuiku Ōendan.”
Di Kaiyō, pada 2011 pernah digelar pengumpulan resep berbahan lokal bertajuk “Karada ni Oishii - Kaiyō no Genki Oyatsu o Tsukurō!”
Dalam kegiatan itu, shusse-imo juga diajukan sebagai salah satu variasi camilan lokal.
Upaya tersebut membuat shusse-imo semakin dikenal sebagai camilan rumahan yang mudah dibuat hingga sekarang.
Dengan cara ini, tradisi kuliner tetap hidup sekaligus memberi ruang untuk inovasi generasi baru.
Disediakan oleh: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries website (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/44_6_tokushima.html).
Disusun oleh Karaksa Media Partner, berdasarkan "うちの郷土料理 次世代に伝えたい大切な味 徳島県 出世いも(しゅっせいも)" (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries) (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/44_6_tokushima.html)
Penulis: Karaksa Media Partner (August 2025)
@ohayo_jepang 📱Kenapa sih HP Jepang selalu bunyi waktu foto? Kalau kamu pakai HP versi Jepang, meskipun udah silent atau volume 0, suara ‘cekrek’-nya tetap bunyi keras! Bukan error, bukan HP-nya jadul… Tapi emang sengaja dibikin nggak bisa dimatiin. Biar nggak ada yang foto diam-diam, apalagi di tempat umum kayak kereta atau eskalator. Jadi kalau kamu bawa HP Jepang ke Indonesia, siap-siap agak heboh dikit tiap jepret 🤣 Kreator Konten: Salma Aichi Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: Yuharrani Aisyah Polling: Aturan ini menurut kamu perlu gak sihh?? #OhayoJepang #HidupdiJepang #KerjadiJepang #MagangdiJepang #Tinggaldijepang #BudayaJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang