Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Sejarah Shusseimo, Camilan Ubi Jepang yang Lahir Saat Krisis Beras

Kompas.com - 02/09/2025, 20:48 WIB

OHAYOJEPANG - Shusse-imo adalah kudapan tradisional dari Prefektur Tokushima, khususnya di Kota Kaiyō dan wilayah selatan.

Kudapan ini dibuat dari umbi yang dibentuk silinder, lalu diselimuti pasta kacang merah halus atau koshian.

Setelah itu, adonan dipotong melintang sehingga menghasilkan irisan dengan tampilan cantik.

Keunikan ini membuat shusse-imo dikenal bukan hanya sebagai makanan, tetapi juga sebagai simbol keberuntungan.

Baca juga:

Asal-usul dan Penamaan Shusse-imo

Shusse-imo lahir pada masa masyarakat selatan Tokushima mengalami kekurangan beras.

Sebagai pengganti, mereka memanfaatkan aneka umbi seperti talas atau ubi jalar untuk diolah menjadi makanan sehari-hari.

Dalam proses kreativitas itu, shusse-imo tercipta sebagai alternatif ohagi, yakni kue beras ketan yang juga dibalut pasta kacang merah.

umbi dianggap bisa naik derajat setara dengan beras, sehingga kudapan ini diberi nama shusse-imo.

Secara harfiah, nama itu bermakna “umbi yang meraih kemajuan” atau “umbi yang naik pangkat.”

Makna simbolis ini menjadikan shusse-imo sebagai makanan keberuntungan yang erat dengan doa dan harapan baik.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.