Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Kisah Adam Numair, Orang Indonesia Pertama Juara Panahan Berkuda Tradisional di Jepang

Kompas.com - 02/09/2025, 19:01 WIB

Aturannya sederhana, peserta harus mengenai tiga target dalam satu kali lari, dengan batas waktu maksimal 14 detik.

Jika meleset satu saja, peserta langsung tereliminasi.

"Deadmatch ini sebenernya agak spesial karena terbuka, level berapapun boleh main. Jadi, kawan saya jujur kebanyakan yang jago-jago," terang Adam.

Teknis yabusame menuntut atlet menjaga posisi setengah berdiri di atas pelana agar tubuh tetap stabil.

Anak panah harus diambil tanpa melihat, lalu dipasang dengan cepat ke busur tradisional Jepang sebelum target terlewat.

Adam berhasil melewati beberapa putaran hingga masuk final, menyisakan hanya dua peserta.

Saat babak terakhir, target kedua dipasang lebih rendah dan ke arah belakang, membuat situasi semakin sulit.

Adam meleset satu target, begitu juga lawannya.

Namun panitia menentukan juara berdasarkan waktu. Adam unggul tipis dengan selisih kurang dari satu detik.

Menurut Adam, selain latihan ia juga harus mengetahui aturan yabusame dengan tepat misalnya dengan tidak melebihi waktu dan menjaga stamina kuda tunggangannya.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.