12 Perilaku Turis di Jepang Ini Mengganggu Warga Setempat, Jangan Lakukan!

Wisatawan berjalan di pusat perbelanjaan Kota Gotemba, Prefektur Shizuoka, dengan latar belakang Gunung Fuji, (28/11/2024). Gunung Fuji terletak sekitar 100 km barat daya Tokyo. AFP/RICHARD A. BROOKS

OHAYOJEPANG - Masyarakat Jepang dikenal memiliki standar perilaku publik yang ketat dan berbasis pada rasa hormat terhadap orang lain. 

Hal-hal kecil seperti berbicara terlalu keras, makan di tempat yang tidak semestinya, atau duduk sembarangan di kereta bisa dianggap tidak sopan. 

Meskipun pelanggaran ini tampak sepele bagi sebagian wisatawan, bagi warga lokal, tindakan-tindakan itu bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan menunjukkan kurangnya rasa tanggung jawab sosial.

Melansir Japan Today dan GaijinPot, berikut dua belas perilaku turis di Jepang yang sering dianggap mengganggu oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: 

1. Berbicara Keras di Tempat Umum

Di Jepang, berbicara terlalu keras di kereta, bus, atau tempat umum dianggap tidak sopan. 

Orang Jepang tidak menuntut keheningan total, tetapi mereka menghargai suasana tenang agar semua orang merasa nyaman. 

Percakapan panjang dan bersemangat sebaiknya ditunda sampai turun dari kendaraan.

Bagi wisatawan asing, berbicara dalam bahasa selain Jepang bisa terdengar lebih mencolok. 

Jika kamu berbicara dalam bahasa selain Jepang, percakapan itu cenderung terdengar lebih mencolok bagi penumpang lokal. 

Akibatnya, suara kamu bisa dianggap sebagai kebisingan yang lebih mengganggu, meski volumenya sama dengan percakapan dalam bahasa Jepang.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!