OHAYOJEPANG - Masyarakat Jepang dikenal memiliki standar perilaku publik yang ketat dan berbasis pada rasa hormat terhadap orang lain.
Hal-hal kecil seperti berbicara terlalu keras, makan di tempat yang tidak semestinya, atau duduk sembarangan di kereta bisa dianggap tidak sopan.
Meskipun pelanggaran ini tampak sepele bagi sebagian wisatawan, bagi warga lokal, tindakan-tindakan itu bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan menunjukkan kurangnya rasa tanggung jawab sosial.
Melansir Japan Today dan GaijinPot, berikut dua belas perilaku turis di Jepang yang sering dianggap mengganggu oleh masyarakat setempat.
Baca Juga:
- 5 Etika Pejalan Kaki di Jepang agar Tak Menganggu Orang Lain
- Etika Umum di Jepang, Mulai dari Cara Bertamu hingga Berkunjung ke Musem
- 13 Perilaku di Jepang yang Sering Dilupakan Turis, Jangan Sampai Salah!
1. Berbicara Keras di Tempat Umum
Di Jepang, berbicara terlalu keras di kereta, bus, atau tempat umum dianggap tidak sopan.
Orang Jepang tidak menuntut keheningan total, tetapi mereka menghargai suasana tenang agar semua orang merasa nyaman.
Percakapan panjang dan bersemangat sebaiknya ditunda sampai turun dari kendaraan.
Bagi wisatawan asing, berbicara dalam bahasa selain Jepang bisa terdengar lebih mencolok.
Jika kamu berbicara dalam bahasa selain Jepang, percakapan itu cenderung terdengar lebih mencolok bagi penumpang lokal.
Akibatnya, suara kamu bisa dianggap sebagai kebisingan yang lebih mengganggu, meski volumenya sama dengan percakapan dalam bahasa Jepang.