OHAYOJEPANG - Musim panas di Jepang biasanya berlangsung dari Juni hingga Agustus.
Di beberapa wilayah, panas dapat berlanjut hingga pertengahan September.
Bulan Juni ditandai dengan datangnya tsuyu atau musim hujan dengan curah hujan cukup sering.
Setelah itu, Juli dan Agustus dipenuhi suhu udara yang tinggi disertai kelembapan yang terasa menekan.
Bagi wisatawan asal Indonesia, kondisi ini bisa jadi tantangan karena berbeda dengan iklim tropis di tanah air.
Namun, musim panas juga menawarkan pengalaman unik yang bisa dinikmati dengan persiapan tepat.
Baca juga:
Tetap terhidrasi dan konsumsi elektrolit.
Warga Jepang terbiasa menjaga asupan cairan tubuh dengan meminum minuman olahraga atau larutan rehidrasi seperti OS-1 yang mampu menggantikan garam dan cairan secara efektif.
Gunakan aksesori penyejuk.
Di minimarket dan apotek, banyak tersedia semprotan air, tisu basah pendingin, kipas genggam, penyejuk leher, permen garam, hingga payung anti-UV yang bisa membantu menurunkan rasa gerah.