OHAYOJEPANG - Permintaan beras di Jepang hingga Juni 2026 diperkirakan naik tipis menjadi 7,11 juta ton.
Produksi diproyeksikan mencapai 7,45 juta ton, atau lebih tinggi 480.000 ton dibandingkan kebutuhan nasional.
Kelebihan pasokan ini diharapkan membantu meredakan tekanan harga beras yang sempat melonjak tajam sejak tahun lalu.
Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang menyampaikan proyeksi tersebut pada Jumat (19/9/2025).
Baca juga:
- Jepang Panen Beras Baru Setahun Sekali, Inilah Tradisi Shinmai Musim Gugur
- Turis Asing Dongkrak Permintaan Beras di Jepang
- Pasokan Beras Menipis, Jepang Dorong Petani Tanam Lebih Banyak Padi
Stok Beras di Level Tinggi
Melansir Kyodo News (19/9/2025), lonjakan produksi beras terjadi karena perluasan area tanam yang dilakukan petani sebagai respons atas kekurangan pasokan tahun lalu.
Hasil panen yang lebih besar membuat cadangan beras dalam negeri berada di level yang dianggap aman.
Inventori beras swasta diperkirakan mencapai hampir 2,3 juta ton pada akhir Juni 2026, jumlah yang tergolong sangat tinggi dan berpotensi menyamai rekor stok beras pada 2015.
Cadangan melimpah ini memberi harapan stabilitas harga sekaligus menenangkan konsumen dari kekhawatiran gejolak pasar.
Pergeseran Konsumsi dan Kebijakan Baru
Pemerintah Jepang mengubah pandangan lamanya yang berasumsi permintaan beras akan terus menurun akibat populasi menyusut dan konsumsi roti meningkat.
Proyeksi terbaru untuk pertama kalinya memasukkan permintaan dari wisatawan asing yang datang ke Jepang, selain memperhitungkan kenaikan konsumsi rumah tangga.