OHAYOJEPANG - Pemerintah Jepang dan partai oposisi sepakat menghapus tarif pajak bensin sementara pada akhir tahun.
Kesepakatan ini menjadi langkah besar dalam kebijakan ekonomi Perdana Menteri Sanae Takaichi.
Walau hal itu masih menyisakan pertanyaan tentang cara menutup kekurangan penerimaan pajak yang akan timbul.
Pajak sementara sebesar 25,10 yen per liter, yang selama ini ditambahkan di atas tarif dasar 28,70 yen, akan dihapus pada 31 Desember.
Melansir Kyodo News (31/10/2025), langkah ini diambil setelah meningkatnya tekanan dari partai oposisi yang menilai beban harga bahan bakar sudah terlalu berat bagi rumah tangga Jepang.
Baca juga:
Tarif pajak sementara pada bensin telah berlaku selama hampir setengah abad, termasuk tambahan pajak untuk bahan bakar diesel.
Penghapusan pajak tersebut diperkirakan akan mengurangi penerimaan tahunan pemerintah pusat dan daerah sebesar sekitar 1,5 triliun yen.
Demi menekan dampaknya, pemerintah berencana menurunkan harga bensin secara bertahap melalui subsidi pemerintah yang mulai diberikan pada 13 November.
Langkah ini bersifat sementara sampai kebijakan penghapusan pajak resmi diberlakukan.
Meski kebijakan tersebut diharapkan membantu konsumen menghadapi harga energi yang tinggi, para pembuat kebijakan masih belum sepakat mengenai sumber dana pengganti.