Oden mencerminkan kebiasaan menikmati hidangan komunal yang disiapkan perlahan ketika suhu menurun.
Ubi manis menggambarkan kesederhanaan hasil panen musim gugur yang tetap memberikan kehangatan bagi banyak orang.
Kedua makanan tersebut menunjukkan perhatian masyarakat Jepang terhadap musim atau shun dalam kehidupan sehari-hari.
Tradisi kuliner ini memperlihatkan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan alam melalui makanan musiman.
Suara khas “Ishi-yaki-imo… ishi-yaki-imo…” menjadi simbol akustik yang menandai hadirnya musim ubi manis di berbagai sudut kota.
Musim gugur kemudian dirayakan melalui pilihan sederhana seperti menikmati oden hangat atau ubi manis panggang yang menghadirkan kenyamanan di tengah udara yang mendingin.
Sumber: