OHAYOJEPANG - Jepang memiliki cara tersendiri dalam menghadirkan kenyamanan bagi para wisatawan yang melakukan perjalanan darat.
Salah satu wujudnya adalah Michi-no-Eki, rest area khas yang dirancang dengan fungsi lebih dari sekadar tempat berhenti.
Kehadirannya memperlihatkan bagaimana Jepang menggabungkan fasilitas publik dengan sentuhan lokal yang membuat pengalaman singgah semakin menarik.
Baca Juga:
Michi-no-Eki merupakan rest area resmi yang dibangun pemerintah Jepang dan dapat ditemukan di sepanjang jalan maupun jalan raya.
Melansir laman Tabikura Shichinohe, fasilitas ini hadir di berbagai daerah dan terbuka bagi siapapun yang tengah melakukan perjalanan.
Di dalamnya tersedia toko suvenir, tempat beristirahat, dan restoran yang membantu pengunjung memenuhi kebutuhan selama berada di jalan.
Pengunjung juga bisa menemukan beragam produk khas daerah, mulai dari makanan lokal, local sake, kerajinan tradisional, hingga hasil pertanian segar.
Melansir Fukushima Travel, keberadaan Michi-no-Eki sudah lama dianggap sebagai bagian penting dalam perjalanan darat di Jepang karena kemunculannya yang mudah dijumpai.
Banyak wisatawan merasa terbantu karena rest area ini sering muncul tepat ketika dibutuhkan saat perjalanan mulai terasa melelahkan.
Setiap lokasi menawarkan pesona lokal dan pilihan makanan yang membuatnya menjadi tempat singgah favorit di berbagai rute.
Selain itu, konsepnya turut mendukung pariwisata serta perdagangan daerah lewat produk-produk yang dijajakan.
Melansir Visit Fujiyoshida, rest area ini memiliki peran yang lebih luas daripada sekadar tempat beristirahat, karena menyediakan akses 24 jam untuk parkir, toilet, dan layanan informasi bagi para pengunjung.
Fasilitas informasinya membantu pengunjung memahami kondisi jalan serta mengenal berbagai destinasi wisata di area sekitarnya.
Michi-no-Eki menjalankan tiga fungsi utama yang menjadi dasar pengelolaannya.
Pertama, rest area ini menyediakan akses gratis selama 24 jam untuk parkir dan toilet.
Pengunjung dapat berhenti kapan saja untuk melepas lelah, menggunakan fasilitas dasar, atau menata ulang kebutuhan perjalanan tanpa harus terburu-buru.
Kedua, rest area ini menghadirkan informasi mengenai kondisi jalan dan rekomendasi wisata secara langsung.
Kehadiran informasi ini membantu pengunjung menyesuaikan rute, memantau situasi terkini, dan merencanakan perjalanan lanjutan dengan lebih nyaman.
Terakhir, rest area ini mendukung revitalisasi regional melalui kegiatan pariwisata dan fasilitas rekreasi.
Lewat fungsi ini, Michi-no-Eki berperan sebagai penghubung antara pengunjung dan kawasan lokal, sehingga produk daerah serta aktivitas wisata dapat lebih dikenal dan dikunjungi.
Michi-no-Eki menjadi contoh bagaimana Jepang membangun fasilitas publik yang tidak hanya praktis, tetapi juga memperkuat keterkaitan antara perjalanan dan budaya setempat.
Dengan pengalaman tersebut, setiap persinggahan tak hanya memberi jeda dari perjalanan, tetapi juga membuka kesempatan untuk mengenal karakter khas tiap daerah yang dilewati.
Sumber:
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)