Powered by
OHAYOJEPANG - Konbini di Jepang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Toko serba ada ini tidak hanya menawarkan makanan dan minuman cepat saji, tetapi juga berbagai layanan praktis yang memudahkan warga kota.
Dengan jam operasional 24 jam dan tersebar luas, konbini menjadi solusi praktis bagi siapa saja kapanpun dibutuhkan.
Baca Juga:
● Pengalaman Percakapan di Konbini, Bikin Belanja Lebih Percaya Diri
● Rahasia Lancar Belanja di Supermarket Jepang, Harus Tahu Contoh Percakapan Ini!
Konbini menawarkan berbagai layanan yang memudahkan kehidupan sehari-hari.
Melansir Japan Guide, banyak toko memiliki terminal multi-fungsi untuk membeli tiket olahraga, konser, taman hiburan, hingga bus antar kota.
Terminal ini juga sering berfungsi sebagai mesin fotokopi dan faks, meskipun sebagian besar antarmuka belum mendukung bahasa Inggris.
Selain itu, sebagian besar konbini menyediakan ATM yang menerima kartu asing, Wi-Fi gratis, pembayaran tagihan, serta layanan pengiriman dan pengambilan paket (takuhaibin).
Sebagian ATM kini berada di dalam konbini, sehingga pengunjung biasanya harus masuk ke toko hanya untuk mengambil uang tunai.
Beberapa toko juga menjual kebutuhan pos seperti kartu pos dan perangko.
Melansir Asia Media Center, kesuksesan awal konbini berasal dari kemampuannya menyediakan kebutuhan sehari-hari dan camilan dengan cepat.
Konsep ini dijuluki “reizouko no kawari” atau pengganti kulkas.
Meski ruang toko terbatas, beberapa konbini menambahkan kursi agar pengunjung bisa menikmati kopi atau onigiri (bola nasi) di tempat.
Dengan cahaya terang dan buka sepanjang malam, konbini juga menjadi tempat aman bagi perempuan yang ingin menghindari situasi berisiko di jalan.
Pihak berwenang lokal mendukung konbini sebagai bagian penting dari infrastruktur layanan.
Dengan begitu, warga tidak perlu selalu pergi ke kantor kota untuk membayar tagihan atau mengurus dokumen.
Melansir NIPPONIA, sekitar 75 persen pendapatan konbini berasal dari produk makanan, setengahnya berupa makanan cepat saji, lauk pauk, dan kue segar yang dikirim setiap hari.
Makanan siap saji ini biasanya dibawa pulang untuk dimakan di rumah atau kantor.
Salah satu produk populer adalah bento makanan kemasan yang biasanya berisi nasi dan lauk pauk serta onigiri, bola nasi dengan isian ikan, daging, atau sayuran.
Makanan siap saji laris karena praktis dan terjangkau, dengan harga 300 yen (sekitar Rp 32.500) hingga 500 yen (sekitar Rp 54.500).
Konsep makanan siap saji di konbini sangat membantu mereka yang tinggal sendiri di kota.
Hal ini juga bermanfaat bagi lansia, karena lebih mudah dan lebih murah membeli makanan siap saji daripada membeli semua bahan dan memasak untuk satu orang.
Orang Jepang umumnya tidak menyimpan banyak makanan di rumah.
Mereka biasanya membeli secukupnya untuk satu hari.
Pasokan ikan dan sayuran segar tersedia setiap hari, sehingga kebutuhan harian selalu terpenuhi.
Dengan layanan serba ada, makanan siap saji, dan aksesibilitas tinggi, konbini menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di Jepang.
Sumber:
● Japan Guide (https://www.japan-guide.com/e/e2071.html)
● Asia Media Center (https://www.asiamediacentre.org.nz/features/japans-kombini-tradition)
● NIPPONIA (https://web-japan.org/nipponia/nipponia19/en/feature/feature05.html)
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)
