OHAYOJEPANG - Di Jepang, lift umumnya bergerak secara vertikal.
Namun, ada jenis yang lebih jarang ditemui, yaitu lift miring atau shakou elevator.
Salah satu yang paling menonjol berada di Prefektur Yamanashi, tepatnya di Kota Uenohara.
Di kawasan yang dikelilingi alam ini, berdiri chou kyodai na shakou elevator lift miring berukuran sangat besar yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Baca Juga:
Wah, Ada Banyak Spot “Instagenic” di Tsurumi Yokohama
Pagar Tinggi Dibangun di Jembatan Impian Gunung Fuji, Cegah Wisatawan Bandel
Melansir Situs Imigrasi Uenohara, di Kota Uenohara terdapat Stasiun Shiotsu yang dilalui oleh Jalur Chuo, dengan waktu tempuh sekitar satu jam dari Shinjuku.
Dari peron, bangunan modern tampak membentang di lereng bukit dengan struktur yang rapi dan simetris.
Dari kejauhan, tampilannya seperti jalur menuju dunia futuristik yang sepi dan sedikit ditelan waktu, tetapi dari dekat justru terlihat menakjubkan.
Bangunan stasiun terhubung langsung dengan lift tersebut.
Setelah menaiki tangga dari peron dan menyeberangi jembatan penyeberangan, pengunjung akan tiba di Commore Bridge.

Di dalamnya terdapat tangga besar, eskalator panjang, dan lift khusus berwarna biru yang menjadi akses utama menuju kawasan di atas bukit.
Menurut laman Commore Shiotsu, lift miring di Uenohara ini memiliki tampilan luar yang serupa dengan lift konvensional yang banyak ditemukan di Jepang.
Namun, terdapat ciri khas berupa simbol panah diagonal pada pintunya yang menandakan arah geraknya tidak vertikal, melainkan miring mengikuti kontur lereng bukit.
Ketika pintu terbuka, di bagian atas terlihat penanda jarak dalam satuan meter yang menunjukkan ketinggian perjalanan secara bertahap, bukan deretan lantai seperti lift pada umumnya.
Saat lift beroperasi, layar indikator di bagian atas menampilkan posisi ketinggian penumpang, sementara jendela di sisi kabin memperlihatkan pemandangan alam sekitar.

Pergerakan lift ini terbilang stabil dan halus tanpa getaran, menciptakan sensasi perjalanan yang tenang.
Dengan panjang lintasan mencapai sekitar 200 meter, fasilitas ini termasuk salah satu lift miring terbesar di Jepang.
Waktu tempuh dari dasar hingga puncak sekitar empat menit.
Lift tersebut menghubungkan Stasiun Shiotsu dengan kawasan hunian di ketinggian sekitar 100 meter di atasnya.
Dari titik akhir perjalanan, panorama kota tampak membentang di bawah, memberikan pemandangan yang terbuka ke arah lembah dan perbukitan di sekitar Uenohara.
Di puncak bukit, terbentang kompleks perumahan yang terdiri atas empat lingkungan.
Lokasi ini dikenal karena pernah menjadi inspirasi adegan pembuka film animasi Spirited Away garapan Studio Ghibli.
Dalam film tersebut, tokoh Chihiro dan orang tuanya digambarkan sedang menuju kawasan perumahan di ketinggian melalui jalan menanjak sebelum akhirnya memasuki dunia penuh keajaiban.
Kawasan yang dijuluki “kota di langit” atau “Machu Picchu Jepang” ini memiliki suasana yang tenang dan udara yang segar.
Lingkungannya jauh dari kebisingan kota, dengan udara pegunungan yang terasa bersih dan ringan.
Rute mengelilingi area luar sepanjang tiga kilometer dapat ditempuh dalam waktu sekitar tiga puluh menit berjalan kaki.
Total luas wilayahnya mencapai 80 hektare, setara dengan sekitar 17 kali luas Tokyo Dome.
Lift miring raksasa di Uenohara bukan sekadar sarana transportasi, melainkan juga bagian dari lanskap unik yang menghubungkan kehidupan di bawah dengan permukiman di langit.
Struktur ini menjadi contoh bagaimana inovasi dan alam dapat berpadu, menghadirkan pengalaman perjalanan yang tidak biasa di tengah ketenangan pegunungan Yamanashi.
Sumber :
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)