Masyarakat percaya, rumah baru atau bayi yang terkena cipratan lumpur dari para Paantu akan mendapat berkah dan nasib baik.
Keberuntungan ini juga diyakini berlaku bagi siapa pun yang 'dikotori' oleh mereka.
Hingga kini, perayaan Paantu masih terus diadakan di beberapa wilayah, seperti Kota Hirara di daerah Shimajiri dan Distrik Nobaru di Desa Ueno.
Selama ritual berlangsung, para Paantu akan aktif menyebarkan lumpur kepada warga maupun pengunjung.
Setiap orang yang datang diharapkan bisa menerima semangat festival ini dengan lapang dada.
Melansir Japan Travel, Festival Paantu digelar di Desa Shimajiri, wilayah utara Pulau Miyako.
Setiap tahun, desa ini menjadi pusat perayaan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun tersebut.
Melansir laman Tabirai Net, di distrik Shimajiri, tiga dewa bertopeng muncul pada awal September menurut kalender lunar.
Mereka berlumuran lumpur dan tubuhnya dibungkus tanaman rambat chinquapin.
Sebagai dewa penangkal kejahatan, Paantu dilumuri lumpur untuk menyucikan rumah yang baru dibangun dan berdoa untuk kesehatan anak-anak.