Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

8 Festival Jepang di Bulan November yang Penuh Warna dan Tradisi Unik

Kompas.com - 29/10/2025, 18:11 WIB

Tori no Ichi adalah Festival Tradisional Jepang yang dilakukan pada bulan November, tepatnya di hari kedua atau ketiga kalender hari Ayam.
Tori no Ichi adalah Festival Tradisional Jepang yang dilakukan pada bulan November, tepatnya di hari kedua atau ketiga kalender hari Ayam.

2. Doburoku Matsuri (28 November)

Festival Doburoku diadakan setiap tahun di desa Shirakawa-go, Prefektur Gifu, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen. 

Melansir Shirakawa-go Tourist Information, rangkaian perayaan berlangsung di beberapa kuil antara tanggal 14 hingga 19 Oktober.

Dalam perayaan ini, masyarakat membawa mikoshi (kuil portabel) berkeliling desa, menampilkan tarian singa (shishimai), dan menari bersama lagu rakyat. 

Ciri khasnya adalah doburoku, yaitu sake tidak disaring dengan tekstur kental dan rasa tajam. 

Setiap kuil di Shirakawa-go memiliki izin khusus untuk memproduksi doburoku sejak tahun 1896, hanya untuk keperluan keagamaan. 

Festival terbesar biasanya berlangsung di Kuil Shirakawa Hachiman, tempat pengunjung dapat mencicipi doburoku dengan sumbangan sebesar 400 yen (Rp43.500).

Shirakawa-Go adalah salah satu desa di Jepang tempat penduduk setempat masih membuat minuman beralkohol tradisional berupa sake tidak disaring yang disebut doburoku. Berwarna putih pekat hingga hampir buram, doburoku memiliki rasa tajam dan asam, serta tekstur kental sehingga bisa “dimakan” sekaligus diminum.
Shirakawa-Go adalah salah satu desa di Jepang tempat penduduk setempat masih membuat minuman beralkohol tradisional berupa sake tidak disaring yang disebut doburoku. Berwarna putih pekat hingga hampir buram, doburoku memiliki rasa tajam dan asam, serta tekstur kental sehingga bisa “dimakan” sekaligus diminum.

3. Kiyomizudera Autumn Illumination (22 November - 7 Desember)

Melansir Kiyomizudera Temple, Kuil Kiyomizudera di Kyoto membuka area malamnya tiga kali dalam setahun. 

Salah satunya pada musim gugur, dari 22 November hingga 7 Desember. 

Dalam periode ini, area sekitar panggung kayu besar kuil diterangi lampu yang menyoroti dedaunan merah dan oranye di sekelilingnya.

Sorotan utama acara ini adalah pancaran cahaya biru yang melambangkan kasih welas asih Kannon, dewi belas kasih dalam ajaran Buddha. 

Cahaya tersebut menembus langit malam Kyoto dan menjadi simbol spiritual yang kuat. 

Sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, Kiyomizudera selalu menjadi tujuan utama wisatawan yang ingin menikmati keindahan musim gugur dan suasana sakral malam hari.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.