OHAYOJEPANG - Jepang mencatat perubahan besar dalam struktur penduduk pada 2024.
Melansir The Guardian (13/10/2025), jumlah bayi yang lahir dari orangtua asing mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah modern Jepang.
Data dari Kementerian Kesehatan Jepang menunjukkan ada 22.878 bayi lahir dari pasangan non-Jepang atau ibu tunggal asing pada tahun tersebut.
Angka itu naik lebih dari 3.000 kelahiran dibanding 2023 dan meningkat sekitar 50 persen dibanding satu dekade lalu.
Dari total kelahiran nasional, bayi dari orangtua asing menyumbang sekitar 3,2 persen, menandai perubahan besar dalam demografi Jepang.
Fenomena ini menggambarkan masyarakat Jepang yang semakin beragam secara sosial dan budaya seiring meningkatnya jumlah penduduk asing yang menetap lebih lama.
Baca juga:
Berdasarkan kantor berita AFP (4/6/2025), peningkatan kelahiran bayi asing terjadi di tengah penurunan tajam kelahiran nasional.
Jumlah bayi dari pasangan Jepang hanya 686.173, turun lebih dari 41.000 dibanding tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, Jepang mencatat 686.061 kelahiran bayi pada 2024, menjadi angka terendah sejak pencatatan dimulai pada 1899.
Sementara itu, angka kematian meningkat menjadi 1,6 juta jiwa, naik 1,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kondisi ini menunjukkan tantangan serius bagi Jepang, negara berpenduduk 123 juta jiwa dengan tingkat kesuburan 1,15.
Laporan Bank Dunia menempatkan Jepang sebagai negara dengan populasi tertua kedua di dunia setelah Monako.
Sebagian besar penduduk berusia 65 tahun ke atas tersebar di lebih dari 20.000 komunitas di seluruh Jepang.
Kelahiran bayi dari orangtua asing mulai dianggap sebagai penyeimbang kecil dalam krisis demografis yang dialami negara itu.
Data dari Badan Layanan Imigrasi Jepang mencatat ada 3,95 juta penduduk asing legal pada awal Oktober 2025.
Sebagian besar berada pada rentang usia 20 hingga 30 tahun, kelompok produktif yang cenderung lebih lama tinggal dan membangun keluarga di Jepang.
Koran ekonomi Nikkei melaporkan peningkatan jumlah bayi dari orangtua asing membantu mengurangi penurunan kelahiran bayi Jepang lebih dari separuh.
Perubahan ini menunjukkan imigrasi mulai berperan penting dalam menjaga stabilitas populasi Jepang.
Dari sisi kewarganegaraan, perempuan asal China menjadi kelompok terbesar dari ibu asing yang melahirkan di Jepang.
Menyusul di posisi berikutnya adalah perempuan asal Filipina dan Brasil yang juga banyak menetap di Jepang dan menjadi bagian dari komunitas pekerja asing.
Meningkatnya kelahiran bayi dari orangtua asing mencerminkan pergeseran sosial yang makin terbuka dan multikultural di tengah menurunnya kelahiran warga lokal.
Sumber: