Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Siapa Sanae Takaichi, Perempuan Pertama yang Duduki Kursi Perdana Menteri Jepang?

Kompas.com - 22/10/2025, 16:37 WIB

OHAYOJEPANG - Sanae Takaichi resmi mencatat sejarah baru di Jepang.

Pada Selasa (21/10/2025), politikus berhaluan konservatif ini terpilih sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang setelah memenangkan pemilihan di Majelis Rendah.

Ia mendapat dukungan dari Partai Inovasi Jepang (Japan Innovation Party/JIP) yang kini menjadi mitra koalisi Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP).

Kemenangannya menandai titik balik penting dalam politik Jepang yang selama ini didominasi laki-laki.

Namun bagi Takaichi, perjalanan menuju posisi tertinggi ini bukan hal yang mudah.

Ia melewati tiga kali kegagalan sebelum akhirnya berhasil memimpin partai dan kini memimpin negara.

Baca juga:

Perjalanan Panjang dari Nara ke Politik Nasional

Melansir Kyodo News (4/10/2025), Sanae Takaichi lahir di Prefektur Nara, wilayah barat Jepang yang dikenal dengan kekayaan budaya klasik dan sejarah panjangnya.

Sebelum terjun ke politik, ia pernah bekerja sebagai presenter televisi, profesi yang melatih kemampuannya berbicara di depan publik.

Pada 1993, Takaichi pertama kali terpilih sebagai anggota parlemen Jepang.

Sejak saat itu, namanya mulai dikenal karena keteguhan dan kedisiplinan yang jarang dimiliki politisi perempuan di Jepang.

Dalam setiap kampanye, Takaichi dikenal berani menampilkan sisi personal.

Ia bahkan pernah membacakan puisi kuno di hadapan pendukungnya, menunjukkan karakter yang tulus dan komunikatif.

Gaya kampanyenya yang ekspresif dan spontan membuatnya tampil berbeda dari politisi konservatif pada umumnya.

Dalam kampanye terakhirnya untuk menggantikan Shigeru Ishiba, ia berhasil menarik perhatian publik luas, termasuk para pengguna internet yang aktif membicarakan isu-isu politik di Jepang.

Mantan Menteri Dalam Negeri Jepang, Sanae Takaichi (tengah, berdiri), memberi salam kepada rekan-rekan sesama anggota Partai Demokrat Liberal di markas partai yang berkuasa di Tokyo pada 4 Oktober 2025, setelah memenangkan pemilihan presiden LDP melalui putaran kedua.
Mantan Menteri Dalam Negeri Jepang, Sanae Takaichi (tengah, berdiri), memberi salam kepada rekan-rekan sesama anggota Partai Demokrat Liberal di markas partai yang berkuasa di Tokyo pada 4 Oktober 2025, setelah memenangkan pemilihan presiden LDP melalui putaran kedua.

Sosok Tegas dengan Citra 'Iron Lady' Jepang

Takaichi dikenal sebagai tokoh konservatif yang tegas dan nasionalis.

Pandangan politiknya sejalan dengan mendiang mantan perdana menteri Shinzo Abe, terutama dalam hal keamanan nasional dan kebijakan pertahanan.

Ia juga rutin berziarah ke Kuil Yasukuni di Tokyo, sebuah tempat yang sering menimbulkan kontroversi karena dianggap terkait masa lalu militerisme Jepang.

Tindakan itu kerap menuai kritik dari negara-negara tetangga seperti China dan Korea Selatan, tetapi Takaichi tetap kukuh pada pendiriannya.

Baginya, ziarah ke kuil tersebut adalah bentuk penghormatan kepada para korban perang, bukan glorifikasi sejarah.

Keberaniannya mempertahankan keyakinan membuat publik menjulukinya sebagai 'Iron Lady Jepang'.

Sebutan itu terinspirasi dari Margaret Thatcher, perdana menteri perempuan Inggris yang dikagumi oleh Takaichi.

Meski dikenal tegas, Takaichi memiliki sisi personal yang menarik. Ia penggemar musik heavy metal dan pendukung setia tim bisbol Hanshin Tigers.

Perpaduan antara ketegasan dan kepribadian santai ini menjadikannya figur unik di dunia politik Jepang.

Semangat Pemberdayaan Perempuan

Setelah resmi menjabat, Takaichi langsung menyiapkan kabinet baru dengan semangat memperluas peran perempuan di pemerintahan.

Ia berencana menunjuk Satsuki Katayama, anggota parlemen LDP sekaligus mantan birokrat senior di Kementerian Keuangan, sebagai menteri keuangan.

Berdasarkan Kyodo News (21/10/2025), keduanya dikenal memiliki pandangan serupa dalam kebijakan fiskal dan dianggap moderat dalam pengelolaan keuangan negara.

Katayama sebelumnya juga menjabat menteri revitalisasi regional, menjadikannya sosok berpengalaman dalam isu pembangunan daerah.

Selain itu, Takaichi juga akan menunjuk Kimi Onoda sebagai menteri keamanan ekonomi, memperlihatkan kepercayaannya pada generasi muda perempuan di politik.

© Kyodo News

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.