Namun, menurut Iwaya, kenaikan biaya visa tidak akan berdampak langsung terhadap masalah overtourism.
“Kami akan melihat seperti apa pengaruhnya nanti, tetapi secara pribadi saya tidak berpikir kenaikan biaya visa akan berdampak langsung pada overtourism,” ujarnya.
Kebijakan ini lebih difokuskan pada penyesuaian struktur biaya dan evaluasi sistem visa, bukan sebagai upaya pembatasan wisatawan.
Rencana ini juga menjadi momentum bagi Jepang untuk menata kembali sistem pariwisata yang tetap ramah bagi pengunjung, sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi nasional.
© Kyodo News