Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Boneka Daruma Tanpa Kaki dan Tangan, Jimat Keberuntungan Jepang

Kompas.com - 21/10/2025, 08:44 WIB

OHAYOJEPANG - Ketika pertama kali melihat boneka daruma, bentuknya yang bulat, wajah tegas, dan mata putih kosong mungkin menimbulkan rasa penasaran.

Namun, figur ini bukan sekadar hiasan dengan ekspresi serius.

Boneka daruma memiliki makna mendalam dalam budaya Jepang sebagai simbol ketekunan, harapan, dan keyakinan untuk terus bangkit.

Tradisi ini telah diwariskan selama berabad-abad dan masih hidup di berbagai rumah, kuil, hingga tempat kerja di Jepang.

Bagi banyak orang Jepang, daruma menjadi pengingat bahwa kegigihan dan doa bisa berjalan seiring dalam mencapai tujuan.

Baca juga:

Asal-usul Daruma

Boneka daruma terinspirasi dari sosok Bodhidharma, seorang biksu Buddha asal India atau Asia Tengah yang dikenal di Jepang sebagai Daruma Daishi.

Ia dianggap sebagai tokoh yang membawa ajaran Chan atau Zen ke Tiongkok.

Menurut legenda, Bodhidharma bermeditasi menghadap dinding selama sembilan tahun tanpa bergerak.

Cerita tersebut menggambarkan keteguhan dan disiplin luar biasa.

Dari kisah itu, bentuk boneka daruma diciptakan tanpa lengan dan kaki, dengan tubuh bulat serta tatapan teguh yang melambangkan semangat pantang menyerah.

Pada zaman Edo, masyarakat mulai membuat boneka daruma sebagai jimat keberuntungan dan simbol ketahanan hidup.

Di Prefektur Gunma, tepatnya di Takasaki, sosok ini mendapat bentuk khas.

Sekitar 200 tahun lalu, seorang pengrajin bernama Tomogoro Yamagata membuat boneka daruma bagi petani sutra selama musim dingin.

Seiring waktu, Takasaki berkembang menjadi pusat produksi boneka daruma terbesar di Jepang.

Saat ini, sekitar 80 persen boneka daruma yang dijual di Jepang berasal dari kota tersebut.

Kuil Shorinzan Daruma di Takasaki juga dikenal sebagai tempat spiritual dan sejarah bagi boneka daruma.

Boneka daruma, jimat keberuntungan Jepang simbol doa dan harapan.
Boneka daruma, jimat keberuntungan Jepang simbol doa dan harapan.

Makna dan Simbolisme Boneka Daruma

Boneka daruma dibuat dari bahan papier-mâché dan memiliki bagian bawah yang berat sehingga bisa kembali tegak saat terjatuh.

Desain ini menggambarkan pepatah Jepang nanakorobi yaoki yang berarti jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali.

Filosofi ini menjadi simbol semangat pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup.

Boneka daruma biasanya memiliki mata putih kosong saat pertama dibeli.

Pemiliknya akan melukis satu mata ketika menetapkan tujuan atau harapan, lalu melukis mata satunya lagi setelah tujuan itu tercapai.

Ritual sederhana ini menghubungkan impian, usaha, dan pencapaian dalam satu simbol.

Warna merah menjadi ciri khas boneka daruma karena dipercaya melambangkan jubah biksu serta penolak penyakit.

Rancangannya pun sarat makna dengan alis berbentuk burung bangau dan kumis menyerupai kura-kura yang keduanya melambangkan umur panjang.

Setiap tahun, boneka daruma yang telah digunakan biasanya dikembalikan ke kuil tempat membelinya untuk dibakar dalam upacara daruma kuyō.

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas keberuntungan yang diberikan sekaligus tanda untuk memulai harapan baru.

Daruma Lebih dari Sekadar Boneka

Dalam kehidupan modern, daruma-san sebutan akrab untuk boneka daruma bisa ditemukan di rumah, kantor, toko, hingga panggung politik.

Banyak tokoh berpengaruh maupun perusahaan besar di Jepang menempatkan boneka daruma di tempat kerja mereka.

Satu mata akan diwarnai ketika target ditetapkan dan mata lainnya diisi saat target tercapai.

Boneka daruma juga semakin dikenal secara global.

Pada tahun 2025, Perdana Menteri India Narendra Modi menerima hadiah boneka daruma di Kuil Shorinzan Daruma saat kunjungannya ke Jepang.

Hadiah tersebut menjadi simbol hubungan spiritual antara warisan India dan budaya Jepang.

Tidak hanya berwarna merah, boneka daruma kini hadir dalam lima warna berbeda yang disebut goshiki daruma.

Warna-warna itu meliputi putih, merah, hitam, kuning, dan biru yang masing-masing melambangkan keberuntungan berbeda seperti kesehatan, kekayaan, dan keselamatan.

Perjalanan daruma dari sosok biksu hingga menjadi simbol keberuntungan menunjukkan bagaimana nilai spiritual dapat hidup dan berkembang di tengah masyarakat modern.

Boneka daruma bukan sekadar hiasan tetapi pengingat akan kekuatan tekad, harapan, dan kebangkitan.

Dalam setiap boneka daruma, tersimpan semangat untuk terus berjuang dan tidak mudah menyerah sebagai pesan sederhana yang tetap relevan hingga hari ini.

Sumber:

  • Daruma Japan Official https://www.daruma.jp/about.html
  • Nippon.com https://www.nippon.com/en/guide-to-japan/cs00034/
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.