Ia memasarkan produknya secara daring melalui Facebook dan Instagram.
Mengenai tantangan dalam memperkenalkan makanan Indonesia di Jepang, Vivi menyebut kesibukan dan cita rasa sebagai kendala utama.
“Biasanya rasa makanan Indonesia kan kuat. Tapi kadang harus disesuaikan juga sama lidah orang Jepang,” tuturnya.
Baca juga:
Selain Vivi, Swasta Putra Dianto atau akrab disapa Ian, pemilik Garuda Cafe di Tokyo, juga turut berpartisipasi dalam IJFF 2025.
Ia mengatakan ini merupakan kali kedua Garuda Cafe ikut serta dalam festival tersebut.
“Tahun ini paling ramai,” kata Ian.
Ia menawarkan sepuluh menu andalan, di antaranya ayam geprek, ayam bakar, ayam goreng kremes, lontong sayur, es teler, dan es cincau.
Menurut Ian, ayam geprek menjadi menu yang paling diminati oleh pengunjung, terutama oleh warga Indonesia di Jepang.
Sementara itu, pengunjung asal Jepang lebih banyak memilih nasi goreng dan nasi campur.
“Kalau orang Jepang sih biasanya suka yang umum kayak nasi goreng,” ujarnya.