Mereka bisa langsung menilai kemampuan bahasa kandidat tanpa bergantung pada istilah “basic” atau “fluent” yang bersifat umum.
Ujian JLPT terdiri dari tiga bagian, yaitu pengetahuan bahasa (kosakata dan tata bahasa), membaca, dan mendengarkan.
Tidak ada tes berbicara atau menulis, namun banyak perusahaan menambahkan wawancara atau tugas menulis untuk menilai kemampuan tersebut secara langsung.
Di sektor profesional seperti IT, administrasi, keuangan, atau teknik, kemampuan komunikasi menjadi hal wajib.
Itu sebabnya hasil JLPT sering digunakan sebagai filter oleh perusahaan dalam proses rekrutmen.
Kandidat dengan JLPT N2 atau N1 biasanya dianggap siap bekerja, sementara pemegang sertifikat N4 atau N5 masih dianggap berada di tahap persiapan.
JLPT memiliki lima tingkatan, masing-masing menandai kemajuan kemampuan bahasa Jepang seseorang.
Bagi orang Indonesia yang bersiap masuk pasar kerja Jepang, berikut makna tiap level secara praktis:
JLPT N5 – Dasar Awal
Menunjukkan kemampuan memahami ekspresi sederhana dan teks pendek. Level ini cocok sebagai motivasi awal, tetapi belum cukup untuk bekerja.