Akhirnya saya memutuskan berbicara sedikit dalam bahasa Jepang saat wawancara.
Saya ingin memperkenalkan diri dengan sopan, meskipun bahasa Jepang saya masih jauh dari sempurna.
Begitu tanggal wawancara diumumkan, saya langsung mulai belajar.
Saya punya waktu sekitar satu bulan untuk mempersiapkan diri.
Setiap hari saya berlatih membaca hiragana dan katakana, mempelajari sapaan dasar, serta meminta bantuan teman memperbaiki pelafalan.
Saya juga belajar etika dasar orang Jepang, seperti cara membungkuk, menyapa, dan bersikap dalam situasi formal.
Saya tidak terlalu memikirkan apakah akan diterima atau tidak.
Fokus saya hanya satu, memberikan yang terbaik dan keluar dari ruangan wawancara dengan perasaan puas karena sudah berusaha maksimal.
Hari wawancara dijadwalkan pukul 09.30 pagi.
Saya masih ingat jelas pagi itu turun hujan deras dan lalu lintas macet.