Dari sisi perdagangan, Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi yang difasilitasi melalui UMKM yang mencapai sekitar 750 juta dollar Amerika.
Expo juga membuka peluang kerja sama di berbagai sektor, terutama industri hijau dan energi terbarukan.
Beberapa kawasan industri Indonesia mulai menjajaki kerjasama studi menuju green industry dan green energy sebagai tindak lanjut dari hubungan yang terjalin di ajang ini.
Vivi menjelaskan bahwa penghargaan ini menjadi pengakuan internasional terhadap arah pembangunan Indonesia yang semakin menekankan keberlanjutan.
Prinsip sustainability diterapkan pada material bangunan sekaligus dalam penggunaan energi melalui pemasangan solar cell serta desain bangunan yang memanfaatkan pencahayaan alami.
Keberhasilan ini juga memperkuat nation branding Indonesia di mata dunia.
Melalui karya seni dari Nyoman Nuarta, Nasirun, hingga Indieguerillas yang menampilkan kekayaan biodiversitas dan budaya Indonesia yang dianggap sebagai aset penting dalam isu perubahan iklim global.
Usai pelaksanaan Expo, tim Bappenas tengah menyiapkan buku laporan resmi yang akan dirilis dalam Bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang.
Buku tersebut akan memuat informasi mengenai kuliner Indonesia dengan tema nasi, soto, dan sambal khas Indonesia.
Selain itu, rencananya juga akan ada relaunch video dan buku di Jakarta, kemungkinan di Keong Mas, sebagai bentuk apresiasi terhadap karya yang telah ditampilkan di Osaka.