Seiring waktu, ritual-ritual ini berkembang menjadi perayaan besar yang memadukan doa Shinto, hiburan rakyat, dan identitas lokal.
Masyarakat tidak hanya berdoa untuk rezeki tahun berikutnya, tetapi juga merayakan kebersamaan dan warisan budaya.
Melalui festival musim gugur, Jepang menunjukkan bagaimana rasa syukur kepada alam bisa hidup berdampingan dengan seni, musik, dan kebahagiaan bersama.
Musim gugur di Jepang bukan hanya tentang warna daun dan dinginnya udara, melainkan juga tentang cahaya lentera, langkah prosesi, dan harmoni antara panen dan perayaan.
Sumber: