Festival ini termasuk salah satu dari tiga festival lentera terbesar di Jepang.
Cahaya lembut dari lentera menggambarkan hubungan antara manusia, alam, dan musim.
Melalui permainan cahaya dan bayangan, masyarakat setempat mengekspresikan rasa syukur serta keindahan musim gugur.
Suasana ini memperlihatkan sisi artistik dari cara orang Jepang menikmati perubahan musim.
Takengei diadakan pada 14–15 Oktober di Kuil Wakamiya Inari, Nagasaki.
Festival ini lebih kecil skalanya, tetapi punya keunikan tersendiri.
Dua batang bambu tinggi didirikan di pelataran kuil, dan dua penari bertopeng memanjatnya untuk melakukan akrobat serta gerakan ritual.
Di puncak pertunjukan, salah satu penari melepaskan seekor ayam dan menebarkan mochi ke kerumunan, sebagai simbol persembahan kepada dewa.
Pertunjukan ini dikenal sebagai bamboo art dan mencerminkan hubungan spiritual antara manusia, alam, dan simbol kesuburan di musim gugur.
Banyak matsuri di Jepang pada musim gugur berawal dari kōsai matsuri, yaitu ritual pertanian untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas hasil panen.