OHAYOJEPANG - Beasiswa INPEX menjadi salah satu program yang banyak diminati mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi S2 di Jepang.
Penting untuk mengetahui strategi langsung dari penerima sebelumnya agar peluang diterima semakin besar.
Awardee INPEX Scholarship 2021, Alvian Hidayat membagikan sejumlah tips dan trik bagi calon pelamar.
Beberapa tips dan trik yang ia bagikan untuk calon pelamar Beasiswa INPEX 2026, adalah sebagai berikut:
Baca juga:
Pelamar Beasiswa INPEX perlu menyiapkan seluruh dokumen dan rencana studi jauh sebelum pendaftaran beasiswa dibuka.
Menurut Alvian, persiapan awal memberi waktu lebih untuk memperbaiki proposal riset yang akan ditujukan ke universitas pilihan.
Selain itu, pelamar juga bisa memastikan semua dokumen sudah lengkap dan menemukan mentor yang dapat membimbing selama proses berlangsung.
Proses seleksi beasiswa INPEX cukup panjang dan detail, sehingga memulai lebih awal dapat membantu pelamar menghadapi tiap tahap dengan lebih tenang dan terencana.
Selain dokumen, pencarian calon supervisor di Jepang juga perlu dilakukan sejak dini.
Alvian menjelaskan bahwa menghubungi profesor memerlukan waktu cukup panjang karena melibatkan proses komunikasi formal dan pencocokan bidang riset.
Proses ini biasanya dilakukan melalui email, dan balasan dari profesor bisa memakan waktu lama.
Dengan memiliki calon supervisor lebih awal, pelamar dapat menunjukkan arah penelitian yang jelas.
Hal ini juga membantu membangun hubungan akademik sebelum proses seleksi dimulai.
Sebelum melakukan, pendaftaran Beasiswa INPEX, penting untuk mencari sosok pembimbing yang mengerti tentang Beasiswa INPEX selama proses persiapan.
“Cari mentor yang bisa kasih masukan, lebih bagus kalau mentornya dosen yang tahu tentang beasiswa INPEX, alumni INPEX, atau kenalan awardee yang masih menjalani beasiswa itu,” ujar Alvian saat Webinar “Tips Lolos Beasiswa S2 INPEX Jepang” yang diadakan oleh Edulabo by KapanJepan pada Rabu (8/10/2025).
Dengan adanya bimbingan dari mentor yang berpengalaman, akan membantu pelamar memahami standar penilaian dan menghindari kesalahan umum.
Mempelajari Bahasa Jepang sejak tahap awal persiapan sangat penting.
Kemampuan ini tidak hanya berguna untuk beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga untuk berkomunikasi di lingkungan kampus dan memahami materi perkuliahan.
Penguasaan Bahasa Jepang membantu mahasiswa berinteraksi lebih mudah dengan dosen dan teman sekelas.
“Selama di Jepang, jarang sekali dosen yang bisa bahasa Inggris. Jadi kalau nggak bisa Bahasa Jepang, bakal susah mengikuti pelajaran,” kata Alvian.
Menurutnya, hal itu menjadikan kemampuan Bahasa Jepang sebagai bekal penting untuk menjalani studi di Jepang dengan lancar.
Sebelum memasuki tahap wawancara, ada baiknya pelamar melakukan latihan atau mock interview bersama teman atau mentor.
Latihan ini membantu mengasah kemampuan berbicara, menata jawaban, dan mengurangi rasa gugup.
Melalui mock interview, pelamar juga bisa belajar menonjolkan motivasi dan rencana studi dengan lebih jelas.
Persiapan semacam ini menjadi langkah penting agar tampil lebih percaya diri saat proses seleksi berlangsung.
Sebagai penutup, Alvian berpesan agar pelamar tidak menyerah jika gagal pada percobaan pertama.
Ia menilai setiap proses memberikan pelajaran berharga untuk memperbaiki diri di kesempatan berikutnya
Ketekunan dan kemauan untuk terus mencoba menjadi kunci utama.
Dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin, akan selalu ada jalan untuk meraih kesempatan tersebut.
Dari berbagai pengalaman yang dibagikan Alvian, terlihat bahwa setiap tahap seleksi membutuhkan persiapan yang matang.
Mulai dari penyusunan dokumen, pencarian supervisor, hingga latihan menghadapi wawancara, semuanya perlu dipersiapkan dengan serius.
Bagi kamu yang berencana mendaftar Beasiswa INPEX 2026, tips-tips dari Alvian bisa menjadi panduan berharga untuk memaksimalkan peluang.
(PENULIS: KOMPAS.COM/PITRI NOVIYANTI)