OHAYOJEPANG - Kereta supercepat baru Jepang yang akan melayani rute Tokyo-Nagoya dipastikan hanya memiliki kursi yang tak bisa direbahkan.
Kebijakan ini diambil oleh Central Japan Railway Co. (JR Central) untuk memaksimalkan ruang kaki dan area penyimpanan bagasi penumpang.
Perusahaan menyebut keputusan tersebut mempertimbangkan waktu tempuh yang relatif singkat pada jalur baru Linear Chuo Shinkansen, yakni sekitar 40 menit dari Stasiun Shinagawa di Tokyo menuju Stasiun Nagoya.
Durasi tersebut kurang dari setengah waktu yang dibutuhkan Shinkansen konvensional untuk menempuh jarak yang sama.
JR Central menilai bahwa kursi dengan kemiringan tetap 15 derajat sudah cukup nyaman bagi penumpang selama perjalanan pendek itu.
Selain efisien secara ruang, kursi hampir tegak ini juga lebih mudah diproduksi dan memiliki desain lebih tipis.
Melansir Kyodo News (5/10/2025), hal ini memberikan ruang tambahan di bagian kaki penumpang serta memudahkan penyimpanan koper dan barang besar di bawah kursi.
Baca juga:
Kursi tanpa sandaran rebah telah dipasang pada M10, kereta uji terbaru untuk proyek maglev Tokyo-Nagoya.
Bagian eksterior kereta uji tersebut pertama kali diperkenalkan kepada media pada Juli lalu.
JR Central menyampaikan bahwa kereta komersial nantinya akan dibuat berdasarkan model M10 dengan sejumlah penyempurnaan sebelum diluncurkan secara resmi.
Semua model uji sebelumnya memiliki kursi yang dapat direbahkan, tetapi versi baru ini beralih ke desain yang lebih sederhana dan ringan.
Perusahaan juga menjelaskan bahwa bantalan kursi akan dibuat lebih lembut dibandingkan dengan kursi pada Tokaido Shinkansen.
Langkah ini dilakukan agar berat tubuh penumpang bisa terdistribusi secara merata meski posisi duduk tetap selama perjalanan.
Desain interior dan kenyamanan duduk masih akan disempurnakan setelah serangkaian uji coba lanjutan.
Kereta Linear Chuo Shinkansen akan menggunakan teknologi levitasi magnetik superkonduktor atau superconducting magnetic levitation.
Teknologi tersebut memungkinkan kereta melayang di atas rel dan melaju tanpa gesekan dengan kecepatan hingga 500 kilometer per jam.
Perjalanan antara Tokyo dan Nagoya bisa ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit dengan kecepatan ini.
JR Central sebelumnya menargetkan jalur Tokyo-Nagoya selesai pada 2027.
Namun, target tersebut ditunda karena adanya sengketa konstruksi yang berkepanjangan di salah satu bagian jalur.
Akibatnya, jadwal peluncuran kemungkinan mundur hingga 2034 atau bahkan lebih lama.
Jalur ini pada akhirnya akan diperpanjang hingga Osaka di wilayah barat Jepang setelah rute utama Tokyo–Nagoya selesai dibangun.
© Kyodo News