Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Place Introduction

4 Taman Bunga Terindah di Jepang Saat Musim Gugur, Ada Hitachi Seaside Park

Kompas.com - 02/10/2025, 11:05 WIB

Pada September, taman ini menandai transisi lembut dari bunga musim panas menuju dedaunan musim gugur.

Pengunjung bisa berjalan di antara taman tematik seperti taman mawar atau taman herbal, sambil menemukan bunga kosmos dan salvias yang mulai muncul.

Taman ini juga menonjolkan aspek keberlanjutan dengan menghadirkan acara lokal, lokakarya, dan pameran tanaman.

Kana Garden menjadi pilihan tepat bagi pelancong yang mencari pengalaman botani lebih tenang namun tetap memuaskan.

Suasana Taman Musim Gugur

Mengunjungi taman bunga saat musim gugur di Jepang menghadirkan atmosfer khas.

Pagi dan malam lebih sejuk, kadang diselimuti embun atau kabut tipis.

Bunga kosmos dan spider lilies tampak bergoyang tertiup angin sepoi.

Cahaya matahari juga mulai berubah, dengan posisi lebih rendah di langit sehingga menciptakan waktu emas lebih awal.

Jumlah pengunjung relatif lebih sedikit dibanding musim sakura atau musim gugur penuh.

Suasana ini memberi kesempatan berjalan lebih tenang sambil menikmati keindahan bunga.

Sumber:

  • Shinjuku Gyoen National Garden
    https://www.env.go.jp/garden/shinjukugyoen/english/1_intro/outline.html
    https://www.env.go.jp/garden/shinjukugyoen/files/d9637a87b0c89abc05f65f10f83c54a2_2.pdf
  • Go Tokyo https://www.gotokyo.org/en/new-and-now/new-and-trending/230911/topics.html
  • Kana Garden http://kana-garden.com
  • Hitachi Seaside Park https://www.hitachikaihin.jp/
@ohayo_jepang Payung transparan menjadi salah satu ikon praktis dari budaya Jepang. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an, payung vinil ini terus mendapat perhatian karena desainnya yang simpel, bobot ringan, dan daya tahan terhadap angin kencang. Ditambah lagi, harganya yang murah—di bawah Rp 100 ribuan—membuatnya mudah diakses oleh siapa saja, baik warga lokal maupun wisatawan. Payung ini juga menawarkan kenyamanan unik: transparansi yang memungkinkan pengguna tetap melihat jalan meskipun hujan deras. Namun, meski sudah mulai tersedia di Indonesia, payung transparan belum sepopuler di Jepang. Masyarakat Indonesia tampaknya masih lebih akrab dengan payung lipat atau payung berwarna. Apakah kepraktisan payung transparan akan mengubah kebiasaan kita dalam menghadapi hujan? Atau ini hanya akan jadi bagian dari budaya Jepang yang tetap unik? Kreator Konten: Aqila Vitrasya Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: Yuharrani Aisyah #OhayoJepang #tradisijepang #payungtransparan ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.