OHAYOJEPANG - Mengoleksi stempel di Jepang menjadi pengalaman mengejutkan yang akhirnya memberi arti besar dalam perjalanan.
Awalnya stempel tidak menarik perhatian sama sekali.
Hanya terlihat sebagai tinta di atas kertas tanpa nilai lebih.
Perlahan pandangan berubah ketika stempel muncul di mana saja, mulai dari stasiun kereta, museum, taman, hingga berbagai lokasi wisata.
Rasa penasaran membuat saya mencoba menekan satu stempel ke buku catatan.
Hasilnya ternyata menyenangkan, seperti meninggalkan jejak pribadi dari perjalanan yang sedang dilakukan.
Satu stempel berubah menjadi dua, lalu semakin bertambah banyak.
Baca juga:
Setiap stempel menampilkan desain berbeda, kadang berupa karakter lucu dan kadang berupa gambar detail landmark terkenal.
Koleksi di buku catatan perlahan membuat saya ketagihan.
Ada kepuasan tersendiri saat halaman demi halaman terisi penuh dengan simbol kecil perjalanan.
Stempel itu seakan berbisik, “Ya, kamu pernah ada di sini.”
Suatu hari, saat sedang asyik menekan stempel, perhatian saya tertuju pada seseorang di sebelah.
Ia tidak menggunakan bantalan tinta, melainkan hanya menempelkan ponsel pada barcode.
Rasa ingin tahu membawa saya mencari tahu, dan ternyata ia sedang mengoleksi stempel digital.
Penemuan ini membuat saya kagum karena Jepang mampu mengubah aktivitas sederhana menjadi lebih modern.
Saya pun mencobanya dan akhirnya ikut bangga bisa mengoleksi stempel di buku catatan sekaligus di ponsel.
Kembali ke Indonesia membuat saya sadar bahwa hal seperti ini jarang ditemui.
Mengoleksi stempel ternyata bukan sekadar aktivitas kecil, melainkan cara membuat perjalanan lebih interaktif dan bermakna.
Aktivitas sederhana itu menjadi hobi yang tidak terduga.
Stempel-stempel yang terkumpul berubah menjadi cara unik untuk merekam perjalanan.
Setiap stempel bagaikan kenangan yang dibekukan, baik dalam bentuk tinta maupun piksel.
Ketika membuka buku catatan atau aplikasi di ponsel, saya langsung teringat tempat-tempat yang sudah dikunjungi.
Perasaan yang dirasakan di setiap perjalanan juga ikut kembali hadir.
Pengalaman itu menyadarkan bahwa koleksi stempel adalah suvenir paling spesial.
Benda ini tidak dijual di toko mana pun, melainkan lahir dari pengalaman pribadi yang berharga.
Perjalanan ke Jepang pun terasa lebih istimewa berkat kegiatan sederhana mengoleksi stempel.
*Cerita oleh Rafari, WNI yang kerja di Jepang. Ia suka makanan lezat, kegiatan fisik, dan destinasi wisata tersembunyi.
@ohayo_jepang ✨ RECAP JJM 2025 ✨ Jujur, sebagai orang Indonesia banyak banget hal yang bikin kaget di Jak Japan Matsuri 2025 🤯 ➡️ Ada Hiroaki yang bikin crowd heboh ➡️ Tiba-tiba muncul Pokémon ukuran jumbo 🐉 ➡️ Wota vibes yang teriak-teriak kompak ➡️ Odoriko bareng-bareng yang super meriah Semua ini bikin kita serasa lagi teleport langsung ke Jepang, padahal masih di Jakarta 🎌🇮🇩 Kalau kamu ke JJM, paling kaget sama bagian mana nih? 👀 Kreator Konten: Zahra Permata J & Salma Aichi Produser: Siti Annisa #OhayoJepang #HidupdiJepang #KerjadiJepang #MagangdiJepang #BudayaJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang