Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Visa

Pemegang Visa SSW di Jepang Tembus 336.000, Indonesia Masuk Tiga Besar

Kompas.com - 01/10/2025, 10:05 WIB

OHAYOJEPANG - Jumlah pekerja asing di Jepang yang memegang visa Pekerja Berketerampilan Spesifik atau Specified Skilled Worker (SSW) mencapai rekor baru.

Menurut laporan Badan Layanan Imigrasi Jepang ada 336.196 orang pemegang visa SSW per akhir Juni 2025.

Melansir Kyodo News (30/9/2025), angka tersebut menunjukkan peningkatan besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu hal yang menonjol dari laporan ini adalah kenaikan signifikan pemegang visa SSW No. 2.

Visa ini diperuntukkan bagi pekerja dengan keterampilan lebih tinggi dan bisa menjadi jalur menuju izin tinggal permanen.

Tren tersebut diperkirakan muncul karena banyak pemegang visa SSW No. 1 telah menyelesaikan masa kerja lima tahun dan memenuhi syarat untuk naik tingkat.

Dari berbagai sektor industri, manufaktur makanan dan minuman menjadi penyerap terbesar pekerja asing pemegang visa SSW.

Sekitar 84.000 orang tercatat bekerja di sektor ini, menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga kerja di bidang tersebut.

Jika dilihat dari asal negara, pekerja dari Vietnam mendominasi jumlah pemegang visa SSW dengan porsi sekitar 40 persen.

Setelah itu, posisi berikutnya ditempati oleh pekerja dari Indonesia dan Myanmar.

Baca juga:

Ilustrasi pekerja asing berbagai sektor di Jepang. Jepang akan mengganti program magang teknis menjadi program Employment for Skill Development mulai 2027. Ilustrasi ini dibuat menggunakan AI.
Ilustrasi pekerja asing berbagai sektor di Jepang. Jepang akan mengganti program magang teknis menjadi program Employment for Skill Development mulai 2027. Ilustrasi ini dibuat menggunakan AI.

Tentang Visa SSW dan Program Magang

Pemegang visa SSW No. 1 bisa tinggal dan bekerja di Jepang selama lima tahun, dengan kesempatan untuk melanjutkan ke visa SSW No. 2 apabila memenuhi sejumlah persyaratan, termasuk lulus ujian tertentu.

SSW No. 1 berlaku untuk 16 sektor industri, mulai dari pertanian hingga konstruksi.

Sementara itu, SSW No. 2 mencakup 11 sektor industri dan memberi peluang pemegangnya untuk menetap permanen di Jepang.

Jumlah pemegang visa SSW No. 2 kini tercatat 3.073 orang.

Angka ini naik sekitar 3,7 kali lipat dibandingkan akhir tahun lalu.

Lonjakan tersebut sebagian besar berasal dari pemegang SSW No. 1 yang sudah menyelesaikan masa kerja dan kini memenuhi syarat untuk naik ke level berikutnya.

Sekitar 50 persen pemegang visa SSW No. 1 berasal dari jalur Program Magang Teknis atau Technical Intern Training Program (TITP).

Mereka bisa langsung beralih tanpa harus mengikuti ujian tambahan.

Program TITP pada awalnya dirancang untuk mengembangkan keterampilan teknis pekerja asing dari negara berkembang.

Namun, program ini kerap menuai kritik sehingga pemerintah Jepang merencanakan perubahan besar.

Pada tahun fiskal 2027, program magang tersebut akan dihapus dan digantikan dengan sistem baru bernama Employment for Skill Development.

Sistem baru ini akan mendorong pekerja asing untuk beralih ke status visa SSW setelah bekerja selama tiga tahun.

Harapannya, kebijakan ini dapat menciptakan sistem tenaga kerja asing yang lebih berkelanjutan serta memberikan kepastian yang lebih baik bagi para pekerja di Jepang.

© Kyodo News

@ohayo_jepang Mungkin di Indonesia, memberikan tip adalah cara kita menunjukkan rasa terima kasih kepada pelayan, kan? Tapi di Jepang, kebiasaan ini justru wajib dihindari! 😱 Alasannya sederhana, karena di Jepang, pelayanan maksimal sudah merupakan bagian dari harga dan gaji staf. Oleh karena itu, memberikan tip justru bisa dianggap kurang sopan, bahkan berpotensi membuat pelayan mengejar kamu untuk mengembalikan tip tersebut! 😅 Meskipun begitu, budaya Jepang tetap menjunjung tinggi pelayanan sebagai bagian dari profesionalisme. Nah, untuk menunjukkan apresiasi, ada tradisi lain yang lebih diterima, yaitu kokorozuke. Tradisi ini dilakukan dengan cara memberikan hadiah kecil dalam konteks tertentu, seperti kepada pemandu atau penerjemah. Jadi, saat makan di Jepang, kamu nggak perlu pusing lagi soal tip. Cukup nikmati makanannya saja~ Pernah dengar negara lain yang punya tradisi serupa? Komentar di bawah, dong! 🇯🇵✨ Kreator Konten: Zahra Permata Jodea Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: FAESAL MUBAROK Editor: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.