OHAYOJEPANG - Menurut Henley Passport Index, paspor Jepang turun ke peringkat tiga dengan akses bebas visa ke 189 negara.
Padahal, pada 2024 Jepang berhasil menduduki peringkat satu dengan bebas visa ke 194 negara.
Data yang diperbarui per Agustus 2025 ini menunjukkan adanya perubahan signifikan pada posisi Jepang di daftar global tersebut.
Turunnya peringkat paspor Jepang menjadi sorotan, terutama karena jumlah pemilik paspor di negara ini relatif sedikit.
Melansir kantor berita AFP (20/2/2025), hanya sekitar satu dari enam warga Jepang yang memiliki paspor aktif.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan Korea Selatan yang mencapai sekitar 60 persen penduduk.
Menurut data Kementerian Luar Negeri Jepang, jumlah paspor aktif tercatat sebanyak 21,6 juta atau sekitar 17,5 persen dari total populasi per Desember 2024.
Sebelum pandemi Covid-19, tingkat kepemilikan paspor di Jepang lebih tinggi, yaitu sekitar seperempat dari total populasi.
Namun, angka ini menurun setelah pandemi.
Meski jumlah warga Jepang yang bepergian ke luar negeri masih jauh di bawah tingkat sebelum pandemi, negara tersebut justru mencatat lonjakan jumlah wisatawan asing.
Tahun lalu, lebih dari 36 juta wisatawan dari berbagai negara berkunjung ke Jepang.
Baca juga:
Beberapa faktor memengaruhi rendahnya minat warga Jepang bepergian ke luar negeri.
Salah satu penyebab utamanya adalah melemahnya yen yang telah kehilangan sepertiga nilainya dalam lima tahun terakhir.
Depresiasi cepat ini membuat banyak orang menunda perjalanan internasional.
Selain pelemahan yen, inflasi juga memberi tekanan pada biaya hidup warga Jepang.
Kondisi tersebut membuat perjalanan ke luar negeri terasa semakin mahal.
Selain itu, meningkatnya minat terhadap wisata domestik turut mendorong orang Jepang lebih memilih berlibur di dalam negeri.
Menurut studi JTB yang dirilis Januari lalu, kondisi pasar valuta asing sangat berpengaruh terhadap keputusan warga Jepang dalam melakukan perjalanan.
Studi itu memperkirakan perjalanan internasional bisa kembali meningkat apabila nilai yen kembali stabil.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut, perjalanan ke luar negeri memang mulai pulih secara bertahap setelah masa karantina dan penutupan perbatasan akibat pandemi.
Meski demikian, jumlahnya belum kembali ke level sebelum Covid-19.
Pada 1990, lebih dari 10 juta warga Jepang tercatat melakukan perjalanan internasional.
Angka itu terus meningkat hingga mencapai 20 juta sebelum pandemi.
Namun, pada tahun ini, agen perjalanan JTB memperkirakan hanya sekitar 14,1 juta warga Jepang yang akan bepergian ke luar negeri.
Walau jumlah pemegang paspor relatif rendah, paspor Jepang tetap memiliki posisi kuat di dunia.
Peringkat tiga dalam Henley Passport Index membuktikan bahwa paspor Jepang masih termasuk salah satu yang paling berharga secara global.
@ohayo_jepang Biar Liburan lancar jaya! Mau keliling Tokyo tapi takut salah pilih transportasi? Tenang, ada beberapa pilihan tiket yang bisa bikin perjalananmu lebih hemat! 🔹 Tokyo Subway Ticket → Buat kamu yang sering naik subway, ini paling worth it! 🔹 JR Pass → Cocok kalau kamu mau eksplor lebih jauh pakai shinkansen! 🔹 Welcome Suica → Tinggal tap, naik, dan jalan tanpa ribet beli tiket! Pilih yang mana nih buat trip ke Tokyo? Share di kolom komentar! ⬇️ Kreator Konten: Salma Aichi Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang #KebiasaanJepang #TrikSehat #FaktaJepang #goldenweek #traveljepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang