Tahun lalu, lebih dari 36 juta wisatawan dari berbagai negara berkunjung ke Jepang.
Baca juga:
Beberapa faktor memengaruhi rendahnya minat warga Jepang bepergian ke luar negeri.
Salah satu penyebab utamanya adalah melemahnya yen yang telah kehilangan sepertiga nilainya dalam lima tahun terakhir.
Depresiasi cepat ini membuat banyak orang menunda perjalanan internasional.
Selain pelemahan yen, inflasi juga memberi tekanan pada biaya hidup warga Jepang.
Kondisi tersebut membuat perjalanan ke luar negeri terasa semakin mahal.
Selain itu, meningkatnya minat terhadap wisata domestik turut mendorong orang Jepang lebih memilih berlibur di dalam negeri.
Menurut studi JTB yang dirilis Januari lalu, kondisi pasar valuta asing sangat berpengaruh terhadap keputusan warga Jepang dalam melakukan perjalanan.
Studi itu memperkirakan perjalanan internasional bisa kembali meningkat apabila nilai yen kembali stabil.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut, perjalanan ke luar negeri memang mulai pulih secara bertahap setelah masa karantina dan penutupan perbatasan akibat pandemi.