OHAYOJEPANG - Menurut panel investigasi gempa Jepang, probabilitas terjadinya gempa besar di Palung Nankai dalam 30 tahun mendatang menjadi sekitar 60 hingga 90 persen atau lebih tinggi.
Sebelumnya, perkiraan peluang ditetapkan sebesar 80 persen.
Panel menjelaskan bahwa revisi ini bukan berarti risiko meningkat, melainkan hasil dari metode perhitungan baru yang mempertimbangkan kemungkinan kesalahan data serta ketidakpastian dalam prediksi.
Baca juga:
Ketua panel sekaligus profesor emeritus dari Universitas Tokyo Naoshi Hirata menegaskan bahwa situasi tidak berubah yaitu gempa bisa terjadi kapan saja.
Ia meminta masyarakat dan pemerintah terus meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
Pada 2013, panel menetapkan probabilitas sebesar 60 hingga 70 persen dengan dasar data interval gempa masa lalu serta catatan pengangkatan kerak bumi di Pelabuhan Murotsu, Prefektur Kochi, Pulau Shikoku.
Data tersebut terkait dengan tiga peristiwa besar yang terjadi sejak tahun 1700-an.
Seiring waktu, angka probabilitas terus naik karena semakin lama jarak sejak gempa terakhir, hingga mencapai sekitar 80 persen pada Januari tahun ini.
Namun, riset terbaru menunjukkan adanya kesalahan dalam data pengangkatan di Murotsu.
Menggunakan metode perhitungan baru dari data terbatas, panel memperkirakan probabilitas gempa besar sekitar 60 hingga 90 persen atau lebih tinggi dalam tiga dekade ke depan.