OHAYOJEPANG - Menjelang penutupan World Expo 2025 Osaka, penyelenggara menghadapi situasi menarik.
Lebih dari satu juta tiket tercatat belum digunakan, padahal acara akan berakhir pada 13 Oktober 2025.
Kondisi ini membuat banyak pemegang tiket tanpa reservasi berisiko kehilangan kesempatan untuk masuk.
Sebagai solusi, penyelenggara membuka kebijakan baru agar tiket tidak terbuang percuma.
Baca juga:
Mulai 27 September hingga 12 Oktober, pemegang tiket tanpa reservasi bisa menukarkannya langsung di lokasi pameran.
Melansir Kyodo News (25/9/2025), tiket hasil penukaran berlaku pada hari yang sama mulai pukul 12.00 siang waktu Jepang.
Namun, jumlah tiket yang bisa ditukar terbatas, hanya beberapa ratus per hari.
Penyelenggara menegaskan, tiket yang gagal ditukar tidak dapat diuangkan kembali.
Setidaknya ada peluang bagi pemilik tiket yang belum sempat reservasi untuk tetap menikmati pameran.
Namun, mereka tetap harus siap dengan keterbatasan waktu kunjungan.
World Expo 2025 Osaka berlangsung sejak awal tahun dan berhasil menarik minat besar dari masyarakat.
Slot kunjungan dengan reservasi hampir sepenuhnya sudah terisi hingga hari terakhir pada 13 Oktober.
Situasi ini membuat banyak pemegang tiket tanpa reservasi berada dalam posisi sulit.
Tanpa kebijakan penukaran, mereka mungkin tidak bisa masuk sama sekali.
Aturan baru ini memberi kesempatan tambahan, meski dengan jumlah terbatas setiap harinya.
Bagi banyak orang, kesempatan ini menjadi momen terakhir untuk hadir di acara berskala dunia tersebut.
Selain soal penukaran, penyelenggara juga mengingatkan batas waktu penjualan tiket resmi.
Penjualan tiket secara daring akan ditutup pada akhir bulan ini.
Sementara itu, tiket langsung di lokasi hanya bisa dibeli hingga Jumat mendatang.
Setelah kedua jalur penjualan itu berakhir, tidak ada lagi kesempatan membeli tiket baru.
Pengunjung hanya bisa mengandalkan tiket yang sudah mereka miliki atau mengikuti mekanisme penukaran di lokasi.
Dengan lebih dari 1 juta tiket masih belum digunakan, keputusan ini menjadi penting agar semua pemegang tiket tetap punya peluang masuk.
Asosiasi World Expo 2025 Osaka berharap aturan ini membantu mengurangi jumlah tiket yang hangus.
Meski waktunya terbatas hanya mulai siang hari, kesempatan ini tetap memberi ruang bagi pemegang tiket untuk menikmati pameran.
Bagi sebagian orang, ini bisa jadi pengalaman sekali seumur hidup yang sayang jika terlewat.
Penyelenggara menekankan pentingnya datang lebih awal ke lokasi karena kuota penukaran cepat habis.
© Kyodo News
@ohayo_jepang Kerja di Jepang? Jangan Asal Follow Sosmed Rekan Kerjamu! Di budaya kerja Jepang, kehidupan pribadi dan pekerjaan dipisah dengan sangat jelas. Follow-followan di Instagram atau Twitter sama atasan bisa dianggap kurang sopan, apalagi kalau gak izin dulu. 📌 Banyak orang Jepang merasa sosmed itu ruang pribadi, gak sembarangan dibagi kesiapapun. Jadi, tindakan yang biasanya normal aja di Indonesia, bisa bikin canggung atau bahkan dinilai tidak profesional di Jepang. 💡 Kalau kamu kerja di Jepang, lebih baik tahan dulu jari kamu buat follow-followan. Kecuali… rekan kerja kamu yang mulai duluan 😅 📖 Baca selengkapnya soal etika bersosmed di kantor Jepang, di artikel Ohayo Jepang, link di bio ya! Kreator Konten: Salma Aichi, Zahra Permata J Produser: Siti Annisa Penulis: Yuharrani Aisyah #OhayoJepang #KagetGakTuh #HidupdiJepang #KerjadiJepang #MagangdiJepang #BudayaJepang #LowonganKerjaJepang #jepang2025 ♬ suara asli - Ohayo Jepang