OHAYOJEPANG - Pemerintah Kota Toyoake di Prefektur Aichi, Jepang, resmi membatasi penggunaan smartphone, konsol gim, dan perangkat digital lainnya maksimal dua jam sehari di luar kebutuhan kerja dan sekolah.
Peraturan ini akan mulai berlaku pada 1 Oktober mendatang tanpa sanksi khusus bagi pelanggar, tetapi tetap dianggap sebagai langkah penting.
Melansir Kyodo News (22/9/2025), Toyoake tercatat sebagai kota pertama di Jepang yang memberlakukan kebijakan pembatasan penggunaan perangkat digital bagi warganya.
Baca juga:
Pemerintah Kota Toyoake menilai penggunaan smartphone dan perangkat digital yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan tidur dan menurunkan kualitas kesehatan.
Interaksi keluarga juga dikhawatirkan berkurang akibat kebiasaan mengakses video streaming atau gim secara berlebihan.
Meski begitu, peraturan ini tetap mengakui bahwa smartphone, tablet, dan perangkat digital lain memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan utama aturan ini adalah mendorong penggunaan perangkat digital secara seimbang demi menjaga kesehatan fisik dan mental masyarakat.
Peraturan ini memberikan perhatian khusus bagi anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun.
Anak sekolah dasar dianjurkan tidak menggunakan smartphone setelah pukul 21.00 waktu Jepang.
Sementara pelajar SMP dan usia yang lebih tua memiliki batasan waktu hingga pukul 22.00.
Pemerintah menegaskan bahwa tidur yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan fisik maupun mental anak.
Pembatasan ini diharapkan membantu anak-anak dan remaja membentuk pola hidup yang lebih sehat.
Pemerintah Kota Toyoake mendorong orang tua untuk membuat aturan keluarga terkait penggunaan perangkat digital di rumah.
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah kota juga berencana membentuk sistem konsultasi untuk menerima pertanyaan maupun keluhan dari orang tua.
Wali Kota Toyoake, Masafumi Kouki, menjelaskan bahwa pembatasan dua jam per hari didasarkan pada panduan tidur sehat dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang.
Perhitungan pemerintah menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan smartphone pada hari kerja mencapai dua jam dan melebihi angka tersebut berisiko menimbulkan kurang tidur.
© Kyodo News
@ohayo_jepang Banyak yang gak tahu, ada tekanan di Jepang yang bikin puluhan ribu orang menghilang. Mereka ninggalin semuanya—keluarga, kerjaan, bahkan identitas. Budaya sosial ini sampai punya nama sendiri. Dan yang lebih gila, ada jasa profesional yang bantu mereka ngilang tanpa jejak. Budaya apa sih ini? 🎥 Tonton videonya sampai habis biar kamu ngerti kenapa negara seaman dan serapi Jepang… bisa punya sisi segelap ini. Kreator Konten: Zahra Permata Jodea Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: Resa Eka Ayu Sartika #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang