OHAYOJEPANG - Fukuregashi adalah kue kukus tradisional dari Kagoshima yang dibuat dengan tepung terigu, gula merah bubuk (kokutou), soda kue, dan bahan cair.
Kue ini dikenal karena teksturnya yang lembut, aroma gula merahnya yang khas, serta cara masaknya yang sederhana.
Nama fukuregashi merujuk pada cara adonan yang mengembang ketika dikukus berkat penggunaan soda kue.
Hidangan ini dulu kerap disajikan dalam acara doa panen, namun kini bisa dinikmati kapan saja sebagai camilan sehari-hari.
Baca juga:
120 gr tepung terigu
1 sdt soda kue
140 gr gula merah bubuk (kokutou)
1 butir telur
1 sdt cuka
½ sdm madu
80 ml air
Variasi tradisional: sebagian daerah mencampurkan yomogi (daun artemisia) cincang atau labu kuning tumbuk ke dalam adonan.
1. Campurkan tepung terigu dan soda kue, lalu ayak. Pengayakan membantu butiran menjadi halus dan membuat adonan mengembang merata saat dikukus.
2. Dalam mangkuk, kocok lepas telur, lalu masukkan gula merah bubuk, cuka, madu, dan air. Aduk hingga gula larut. Campuran ini menjadi dasar warna cokelat gelap dan aroma karamel.
3. Masukkan ayakan tepung dan soda kue secara bertahap, aduk sampai tidak ada gumpal. Adonan yang baik terasa agak kental dan mengalir pelan dari spatula.
4. Lapisi saringan atau keranjang kecil dengan kain tipis. Tuang adonan ke dalamnya. Didihkan kukusan sampai uap kuat. Bungkus tutup kukusan dengan kain agar uap air tidak menetes ke permukaan kue. Ini kunci permukaan kue tetap mulus.
5. Kukus sekitar 40 menit. Panas dan uap akan mengaktifkan soda kue hingga adonan naik dan merekah.
6. Tusuk bagian tengah dengan tusuk sate bambu. Bila keluar bersih, kue matang. Angkat dan biarkan hangat sebentar sebelum dipotong.
Saat hangat, teksturnya lembut dan wangi. Saat dingin, teksturnya menjadi lebih padat-kenyal, cocok untuk bekal.
Fukuregashi paling enak dimakan hangat tanpa tambahan apa pun agar rasa gula merah dan madunya menonjol.
Jika ingin kontras, oles tipis mentega asin atau krim keju. Gurihnya akan mengimbangi manis dan menonjolkan aroma khas kue kukus ini.
Simpan sisa kue dalam wadah rapat pada suhu ruang agar tetap lembap. Kukus ulang sebentar keesokan hari agar teksturnya kembali empuk.
Seperti banyak kue rumahan Jepang, takaran dan bumbu bisa berbeda di tiap keluarga tetapi bahan pembuatannya sama.
Disediakan oleh: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries website
(https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/fukuregashi_kagoshima.html).
Disusun oleh Karaksa Media Partner, berdasarkan "うちの郷土料理 次世代に伝えたい大切 な味 鹿児島県 ふくれ菓子(ふくれがし)" (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries)
(https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/fukuregashi_kagoshima.html)
@ohayo_jepang 🍜 Semua mie di Jepang = ramen? Eits, belum tentu! Kenalan sama udon — mie khas Jepang yang tebal, kenyal, dan putih, beda banget dari ramen. 💡 Apa yang bikin udon beda? – Terbuat dari tepung terigu & air – Punya tekstur tebal & chewy – Disajikan panas atau dingin – Banyak variasinya: Kishimen, Somen, dan lainnya! 👉 Kamu tim ramen atau udon, nih? Kreator Konten: Salma Aichi Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang