Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Place Introduction

Mengintip Shirakawa-go Jepang, Termasuk Desa Terindah Dunia 2025

Kompas.com - 19/09/2025, 13:51 WIB

OHAYOJEPANG - Shirakawa-go di Jepang berhasil masuk daftar desa terindah dunia pada 2025.

Desa ini menempati posisi ke-9 dalam pemilihan desa paling cantik versi Unforgettable Travel Company, sebuah kurator perjalanan internasional.

Melansir Forbes (24/8/2025), suasana pedesaan pegunungan yang tenang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang.

Keindahan arsitektur, alam, dan budaya membuat Shirakawa-go mendapat pengakuan sebagai desa terbaik se-Asia.

Baca juga:

Rumah tradisional gassho zukuri di Desa Shirakawa-go, Prefektur Gifu, Jepang.
Rumah tradisional gassho zukuri di Desa Shirakawa-go, Prefektur Gifu, Jepang.

Pesona Alam dan Arsitektur Gassho-zukuri

Mengutip Shirakawa Village Office, Shirakawa-go dikenal dengan rumah tradisional beratap curam yang disebut gassho-zukuri.

Nama gassho diambil dari bahasa Jepang yang berarti “tangan berdoa” karena bentuk atapnya menyerupai dua telapak tangan yang disatukan.

Desain ini dibuat untuk menahan tumpukan salju agar tidak merusak rumah, sekaligus menjaga bagian dalam tetap kering saat hujan turun.

Dinding kayu yang sedikit miring ke luar juga menjadi ciri khas rumah gassho, hasil adaptasi terhadap iklim dan lingkungan sekitar.

Meski atap yang curam membantu salju meluncur turun, penduduk tetap harus memanjat untuk membersihkan salju yang menumpuk setiap musim dingin.

Musim salju di Shirakawa-go berlangsung dari akhir November hingga Maret ketika udara lembap dari Laut Jepang bertemu Gunung Haku.

Penduduk biasanya menambahkan yukigakoi atau pagar salju di sekitar rumah untuk melindungi dinding dari tumpukan salju yang jatuh.

Rumah tradisional gassho zukuri di Desa Shirakawa-go, Prefektur Gifu, Jepang.
Rumah tradisional gassho zukuri di Desa Shirakawa-go, Prefektur Gifu, Jepang.

Kehangatan Rumah dan Tradisi Sehari-hari

Setiap rumah gassho dilengkapi irori, perapian tradisional yang menjadi pusat kehidupan keluarga.

Di atasnya tergantung papan kayu bernama hiama, berfungsi mencegah percikan api sekaligus tempat menyimpan bahan makanan yang akan diasap.

Selain itu, hiama juga membantu menyebarkan panas ke seluruh ruangan sehingga rumah tetap hangat saat musim dingin.

Suasana rumah terasa akrab dengan asap tipis yang keluar dari tungku, menghadirkan aroma kayu terbakar dan makanan yang dimasak perlahan.

Pada siang hari, pengunjung dapat melihat sawah berkilau seperti cermin dan kincir air tua yang ditumbuhi lumut.

Wada House menjadi salah satu tempat populer untuk menyaksikan kehidupan era Edo, lengkap dengan baki ulat sutra, catatan dagang garam, hingga altar Buddha yang bercahaya oleh sinar api.

Saat senja tiba, lentera dinyalakan di sepanjang jalan desa dan udara pegunungan dipenuhi aroma kayu yang khas.

Rumah tradisional gassho zukuri di Desa Shirakawa-go, Prefektur Gifu, Jepang.
Rumah tradisional gassho zukuri di Desa Shirakawa-go, Prefektur Gifu, Jepang.

Musim Dingin dan Iluminasi Malam

Musim dingin membawa suasana berbeda di Shirakawa-go.

Salju tebal menyelimuti atap rumah gassho hingga menciptakan pemandangan bak negeri dongeng.

Pada Januari dan Februari, wisatawan ramai berkunjung ke Desa Ogimachi, salah satu desa di Shirakawa-go, untuk menikmati keindahan salju.

Puncak musim dingin ditandai acara iluminasi malam hari, ketika cahaya lampu keemasan menerangi rumah-rumah beratap salju.

Pemandangan ini menciptakan kesan seolah bintang-bintang turun ke bumi, menghadirkan pengalaman magis yang sulit dilupakan.

Kuliner Tradisional Shirakawa-go

Selain panorama, Shirakawa-go juga terkenal dengan hidangan khas yang dipengaruhi sejarah dan ajaran Buddha Jodo Shinshu.

Tofu menjadi bagian penting dari masakan lokal, salah satunya ishiwari tofu yang dipanggang hingga keras menyerupai batu lalu disajikan bersama saus kedelai dan katsuobushi.

Hidangan lain adalah suttate, sup berbahan kedelai giling, miso, dan kecap asin yang awalnya disajikan pada acara keagamaan.

Kini suttate menjadi santapan sehari-hari masyarakat, bahkan berkembang menjadi suttate nabe, hot pot berisi jamur, daun bawang, dan daging Hida yang terkenal.

Rasa sup yang lembut dan hangat sangat cocok dinikmati saat musim dingin di desa ini.

Shirakawa-go, desa tradisional di Prefektur Gifu.
Shirakawa-go, desa tradisional di Prefektur Gifu.

Penginapan Bergaya Gassho

Pengalaman lengkap di Shirakawa-go bisa didapatkan dengan menginap di rumah tradisional gassho.

Menurut Shirakawa-go Tourist Association, terdapat setidaknya 21 penginapan gassho di Desa Ogimachi.

Satu rumah gassho biasanya memiliki empat kamar dan sebagian besar tidak menerima tamu untuk menginap beberapa malam berturut-turut.

Calon tamu disarankan memeriksa situs web penginapan atau menanyakan aturan menginap kepada pemandu wisata sebelum datang.

Tarif menginap bervariasi, salah satu rumah gassho memasang harga mulai dari Rp 850.000 per orang per malam.

Selain penginapan gassho, wisatawan juga dapat memilih ryokan, guest house, atau hotel yang tersedia di sekitar desa.

Cara Menuju Shirakawa-go

Berdasarkan Japan Rail Pass, akses menuju Shirakawa-go bisa dilakukan dari berbagai kota besar di Jepang.

Dari Tokyo, wisatawan dapat naik Hokuriku Shinkansen dari Stasiun Tokyo atau Ueno menuju Stasiun Toyama, lalu melanjutkan perjalanan dengan bus sekitar 90 menit.

Dari Osaka, perjalanan dimulai dengan JR ThunderBird Limited Express ke Kanazawa, kemudian dilanjutkan bus Nohi atau Hokutetsu menuju Shirakawa-go.

Perjalanan yang memadukan kereta cepat dan bus ini menjadi bagian dari pengalaman menikmati sisi tradisional Jepang.

Sumber:

  • Forbes (https://www.forbes.com/sites/lewisnunn/2025/08/24/the-worlds-50-most-beautiful-villages-2025-according-to-experts/)
  • Shirakawa Village Office (https://www.vill.shirakawa.lg.jp/en/)
  • Japan Rail Pass (https://www.jrailpass.com/blog/shirakawago-travel-guide#From_Tokyo_to_Shirakawago)
  • Shirakawa-go Tourist Association (https://shirakawa-go.gr.jp/en/stay/)
@ohayo_jepang Kalian tahu ngga? Kalau Jepang, merupakan negara dengan risiko gempa bumi tertinggi loh! Menurut United States Geological Survey alasan gempa Jepang terjadi karena Terletak di 'Ring of Fire'. Meskipun begitu, Jepang memiliki sistem canggih yang membuat warganya tetap tenang dengan menghadapinya 4 langkah jitu untuk menghadapi gempa.✨ Kira-kira kalau Indonesia punya sistem kayak gini, bisa lebih siap menghadapi gempa ngga? Komen di bawah yaaa Kreator Konten: Aqila Vitrasya Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: Nadia Faradiba #ohayojepang #gempa #hidupdijepang #jepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang
Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.